Ada Dua Ilmuwan Asal Indonesia Dibalik Vaksin AstraZeneca
JAKARTA – Dalam pembuatan Vaksin AstraZeneca, ternyata ada 2 nama orang Indonesia yang ikut dalam penelitian tersebut. Ada Indra Rudiansyah, mahasiswa Universitas Oxford, yang tergabung di tim Jenner Institute dan Oxford Vaccine Group.
Indra mengatakan, keikutsertaannya adalah untuk selamatkan banyak orang. Indra mengaku keterlibatannya dalam uji klinis ini adalah menguji antibody response dari para relawan yang sudah divaksinasi.
“Tentu saya sangat bangga bisa bergabung dalam tim uji klinis vaksin Covid-19 ini” ujar Indra, dikutip dari ANTARA, Minggu (01/08/2021).
“Ketika terjadi pandemi, semua aktivitas kampus tutup, kecuali bidang yang terkait Covid-19. Pada saat yang sama, project leader menawarkan bagi siapa saja yang bekerja dengan non covid, jika ingin bergabung, akan diperbolehkan,” kata Indra.
Dalam pengembangan vaksin ini, Indra mengatakan hanya butuh waktu 6 bulan hingga menghasilkan data uji praklinis.
“Biasanya untuk vaksin baru paling tidak memerlukan waktu 5 tahun hingga tahapan ini” ujarnya.
Selain Indra, satu lagi ilmuwan Indonesia yang terlibat yakni Carina Citra Dewi Joe. Pengalamannya dalam industri bioteknologi membawanya terlibat dalam penelitian vaksin tersebut.
“Setelah PhD saya melanjutkan magang selama 7 tahun. Karena saya memiliki latar belakang industri, saat melamar ke Oxford postdoc, mereka senang dengan latar belakang industri saya,” ujarnya, dikutip dari akun Instagram Desra Percaya, Dubes Indonesia untuk Inggris. Minggu (01/08/2021).
Carina Joe adalah pemegang paten vaksin AstraZeneca di bidang manufacturing scale up atau produksi skala besar. Carina bercerita selama produksi vaksin, seluruh tim bekerja dengan super keras.
“Kita bekerja super keras, saya pikir setengah mati sih. Pas pandemi itu kita kerja tujuh hari seminggu, lebih dari 12 jam sehari. Tanpa libur tanpa istirahat selama 1,5 tahun itu. Supaya itu bisa digunakan di seluruh dunia,” ujarnya. []