October 18, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Ada Pekerjaan yang Bisa Diganti dan Tidak Bisa Diganti oleh Ai

3 min read

JAKARTA – Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan ( AI), banyak spekulasi mengenai profesi yang akan terdampak oleh otomatisasi di masa depan. AI diperkirakan mampu menggantikan beberapa pekerjaan yang mengandalkan rutinitas dan pengolahan data, namun ada pula profesi yang sulit atau bahkan mustahil untuk digantikan oleh AI. Berikut ini adalah daftar profesi yang diprediksi dapat dan tidak dapat tergantikan oleh AI dalam beberapa dekade mendatang.

Profesi yang Bisa Digantikan oleh AI

 

  1. Pekerjaan Manufaktur dan Pabrik Banyak tugas dalam sektor manufaktur yang berulang dan berbasis pada pola tetap. Robot dan AI telah mulai menggantikan peran pekerja manusia dalam perakitan, pemrosesan, dan bahkan pengawasan kualitas produk.

 

  1. Kasir dan Operator Call Center

Dengan berkembangnya teknologi seperti chatbot dan sistem pembayaran otomatis, profesi seperti kasir dan operator call center semakin terancam. AI yang terintegrasi dengan mesin kasir dan layanan pelanggan mampu menangani transaksi dan pertanyaan rutin dengan lebih cepat dan efisien.

 

  1. Analis Data dan Akuntan

AI memiliki kemampuan luar biasa dalam mengelola dan menganalisis data dalam jumlah besar dengan cepat. Akuntansi dan analisis data, terutama yang bersifat rutin dan berbasis aturan, berpotensi untuk diotomatisasi. Beberapa perusahaan besar bahkan sudah mengimplementasikan AI untuk mengelola laporan keuangan.

 

  1. Pengemudi Transportasi Umum

Industri transportasi juga tidak luput dari ancaman otomatisasi. Mobil otonom dan truk tanpa pengemudi diprediksi akan menggantikan pengemudi kendaraan umum dan pengantar barang dalam beberapa dekade ke depan.

 

  1. Pengelola Inventaris dan Logistik Banyak tugas di bidang logistik yang melibatkan perencanaan, pengelolaan stok, dan pengiriman. AI dan robot telah mulai mengisi peran ini di berbagai gudang besar, mempercepat proses inventaris dan pengiriman.

 

Profesi yang Sulit atau Tidak Bisa Digantikan oleh AI

 

  1. Pekerja Kreatif (Seni, Desain, dan Hiburan, termasuk Penulis dan Jurnalis) Meski AI dapat membantu dalam proses kreatif, seperti membuat musik atau desain grafis dasar, pekerjaan yang melibatkan orisinalitas, ekspresi diri, dan intuisi manusia akan sulit digantikan.

Seniman, musisi, penulis, jurnalis, dan desainer grafis memerlukan sentuhan manusia yang tidak dapat sepenuhnya direplikasi oleh AI.

Jurusan-jurusan kuliah yang relevan dengan pekerjaan di bidang ini antara lain desain komunikasi visual, seni rupa, desain produk, sastra, dan jurnalistik.

 

  1. Tenaga Kesehatan (Dokter, Psikolog, dan Perawat)

Walaupun AI dapat membantu diagnosis medis, profesi kesehatan memerlukan interaksi manusia yang penuh empati, kemampuan untuk memahami kondisi emosional pasien, serta penilaian yang kompleks berdasarkan pengalaman dan intuisi klinis.

 

  1. Pendidik dan Guru

AI mungkin dapat membantu dalam memberikan materi pembelajaran secara otomatis, namun pengajaran memerlukan keterampilan interpersonal, pemahaman mendalam tentang kebutuhan murid, serta kemampuan untuk memotivasi dan menginspirasi. Hal ini membuat peran guru tidak mudah tergantikan oleh mesin.

 

  1. Pengacara dan Konsultan Hukum Meskipun AI dapat melakukan analisis dokumen hukum dan menemukan pola, profesi hukum memerlukan pertimbangan etis, pemahaman mendalam tentang niat manusia, serta kemampuan untuk memberikan nasihat yang disesuaikan dengan situasi spesifik klien.

 

  1. Pemimpin Bisnis dan Manajer Kepemimpinan dan manajemen memerlukan keterampilan dalam mengelola orang, membuat keputusan strategis, serta memahami dinamika pasar dan psikologi tim. AI dapat memberikan data dan analisis, tetapi kepemimpinan yang efektif melibatkan banyak faktor yang tidak dapat diukur oleh mesin.

 

 

Kesimpulan

Perkembangan AI dipastikan akan membawa perubahan besar di dunia kerja, terutama pada profesi yang berulang dan berbasis data. Namun, pekerjaan yang membutuhkan kreativitas, empati, dan intuisi manusia masih memiliki tempat yang kuat di masa depan.

Oleh karena itu, mempersiapkan diri dengan keterampilan yang sulit diotomatisasi adalah salah satu cara untuk tetap relevan di era otomatisasi yang semakin maju. []

Advertisement
Advertisement