April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Adab Menjawab Salam

4 min read

JAKARTA – Sebagai seorang muslim, mengucapkan salam adalah hal yang sunnah dilakukan setiap hari dalam beraktifitas. Seperti bertemu dengan seseorang sesama muslim, masuk dalam suatu ruangan, atau berbagai aktifitas lainnya.

“…Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya), yang artinya juga memberi salam kepada dirimu sendiri…” (QS an-Nur [24]: 61).

Dalam istilah salam sebagian penghormatan tahiyyat yang berbunyi Assalamualaikum warahmatallahi wabarakatuh. Yang artinya semoga keselamatan dan kesejahteraan selalu menyertaimu begitupun rahmat Allah dan berkahnya.

Dan yang mendapat salam pun menjawab dengan kalimat Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Yang artinya selamat sejahtera atas kamu juga.

“…Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya), yang artinya juga memberi salam kepada dirimu sendiri…” (QS an-Nur [24]: 61).

 

Hadis Pertama:

Nabi saw. bersabda, “Salam itu sebelum perkataan.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi dari sahabat Jabir r.a. Imam An-Nawawi mengatakan bahwa sunnahnya adalah seorang muslim itu memulai dengan mengucapkan salam sebelum berkata.

 

Hadis Kedua:

Nabi saw. bersabda, “Siapa yang memulai dengan perkataan sebelum salam, maka janganlan kalian menjawab salamnya.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Ath-Thabarani dari sahabat Ibnu Umar r.a. Imam An-Nawawi Al-Bantani mengatakan bahwa hadis ini merupakan motivasi untuk mengucapkan salam dan tidak meninggalkannya.

 

Hadis Ketiga:

Nabi saw. bersabda, “Siapa yang memulai salam (ketika bertemu dengan orang), maka ia lebih utama menurut Allah dan Rasul-Nya.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Ahmad dari sahabat Abu Umamah r.a.

 

Hadis Keempat:

Nabi saw. bersabda, “Salam itu termasuk salah satu dari nama-nama Allah ta’ala yang Allah letakkan di bumi, maka sebarkanlah salam. Sungguh seorang laki-laki muslim jika melewati suatu kaum lalu ia mengucapkan salam kepada mereka, kemudian mereka menjawab salamnya, maka baginya atas mereka keutamaan derajat sebab mengingatkannya kepada mereka dengan salam. jika mereka tidak menjawab salamnya, maka orang yang lebih baik dari pada mereka dan lebih bagus telah menjawab salamnya.”

Hadis shahih ini diriwayatkan oleh imam Al-Bazzar dan imam Al-Baihaqi dari sahabat Ibnu Mas’ud r.a. Imam An-Nawawi Al-Bantani menjelaskan bahwa maksud orang yang lebih baik dan lebih bagus yang akan menjawab salamnya adalah malaikat. Beliau juga menjelaskan bahwa meskipun memulai salam itu berhukum sunnah tetapi ia lebih utama dari pada menjawab salam meskipun ia berhukum wajib. Jadi, memulai salam itu lebih baik dari pada menjawab salam, meskipun memulai salam itu berhukum sunah sedangkan menjawab salam itu berhukum wajib.

 

Memberikan Salam Kepada Saudara Muslim Sangat Dianjurkan, Lalu Bagaimanakah Hukum Menjawab Salam Dari Seorang Muslim?

Adapun hukum menjawab salam adalah wajib. Hal ini dipertegas dalam surat An-Nisa ayat 86,

Dimana Allah swt berfirman:

Artinya: “Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu”.

Selain itu menjawab salam kepada sesama muslim adalah hal baik bagi orang yang mengucapkan salam tersebut untuk dijawab atau dibalas.

Hal ini dijelaskan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, yang artinya :

“Dari Abu Hurairah r a. berkata Bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada enam perkara: Apabila engkau berjumpa dengannya, sampaikanlah salam; apabila ia mengundangmu, maka penuhilah undangannya; apabila ia minta nasihat, berilah ia nasihat; apabila ia bersin dan mengucapkan “al-Hamdulillah”, ‘ maka jawablah dengan “Yarhamukallah”, apabila ia sakit, maka jenguklah; dan apabila ia mati, antarkan jenazahnya.” (HR. Muslim).”Dalam Hadist lain,

Abu Hurairah berkata, bahwa Rasululah saw bersabda:

“Hak sesama Muslim ada lima: membalas salamnya, menjenguknya ketika ia sakit, mengikuti jenazahnya yang dibawa ke kuburan, memenuhi undangannya dan ber-tasymit ketika ia bersin” (HR. Bukhari no.1164, Muslim no.4022).

Ucapan salam disebut juga tahiyyatul islam dan sesungguhnya ucapan salam ini jauh lebih baik dari pada sebuah sapaan gaul seperti yang saat ini umum digunakan oleh generasi muda yang telah dirasuki oleh tradisi budaya barat. Naudzubillah.

Dengan terbiasa mengucapkan salam kepada sesama muslim makan akan mampu menumbuhkan rasa kecintaan terhadap hati sesama muslim,saling menghormati dan membangun suasana islami terhadap sesama muslim. Dan orang yang diberikan salam tersebut.

 

Lalu, Bagaimana Jika Salam yang Tidak Dijawab?

Apabila kita mengucapkan salam berarti kita sedang mendo’akan keselamatan kepada orang yang kita berikan salam. Adapun doa ini akan dibalas oleh doa malaikat untuk orang yang mengucapkan salam. Walaupun orang yang kita berikan salam tidak menjawab salam kita.

Sebagaimana dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu, dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, beliau bersabda:

“Ucapan salammu kepada orang-orang jika bertemu mereka, jika mereka membalasnya, maka Malaikat pun membalas salam untukmu dan untuk mereka, namun jika mereka tidak membalasnya, maka Malaikat akan membalas salam untukmu, lalu malah melaknat mereka atau mendiamkan mereka”.

Dapat disimpulkan bahwa begitu mulianya mengucapkan salam dapat berbagai keadaan sesama muslim. Sehingga mengingatkan kita untuk selalu terus membiasakan diri mengucapkan salam tersebut suatu do’a kepada sesama muslim. []

Sumber Islamic Base

Advertisement
Advertisement