Adji Nung : “Ada Perbedaan Jamaah di Hong Kong dengan Malaysia”
JAKARTA – Menjadi mubaligh di jaman milenia memerlukan pemahaman yang bagus terhadap perkembangan teknologi. Utamanya menyangkut pemanfaatan gawai atau ponsel yang beraplikasi internet.
Adalah Nur Anwar Amin atau yang akrab disapa Adji Nung, 46, seorang mubaligh dari Pondok Pesantren (Ponpes) Attaqwa, Ujung Harapan, Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat yang memanfaatkan teknologi itu untuk berdakwah.
“Sekarang jamannya dunia dalam genggaman tangan. Apa pun peristiwa di dunia dapat dilihat dalam hitungan menit malah detik,” ujar Adjie Nung.
Karena itulah Adjie Nung yang dikenal sebagai dai muda, sering membawa jema’ah untuk berdakwah ke beberapa tempat di luar negeri, terutama ke lokasi-lokasi yang banyak pekerja migran Indonesianya.
“Biasanya, kami melakukan Safari Dakwah ke beberapa negara yang banyak TKI nya,” ujar Adji Nung yang dalam waktu dekat ini akan berdakwa ke Penang, Malaysia.
Kemudian dari kegiatan dakwah itu diunggah lewat media sosial, baik instagram, twitter, facebook maupun Whatsapp Grup.
“Banyak yang komentar dan ingin mengaji bareng di lokasi mess TKI,” kata ayah empat anak ini.
Karena itulah, sudah banyak daerah PMI yang disambanginya, mulai Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam dan Hong Kong. Umumnya, kata Adjie Nung, mereka mengobati kerinduan terhadap tanah air.
”Banyak yang kangen tanah air, saat saya tanya. Tapi mereka mengaku juga berada di luar negeri karena cinta keluarga,” kata Adjie Nung.
TAKBIR AKBAR
Di Penang, menurut lelaki yang pendidikan dasarnya di Pesantren Attaqwa dan kuliah di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir ini, pihak Ikatan Pekerja Muslim Indonesia menyelenggarakan Takbir Akbar menyambut Ramadan.
“Mereka menyelenggarakan kegiatan di sebuah Surau dan biasanya dihadiri ribuan pekerja umumnya Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang ada di sekitaran Penang, Malaysia,” jelas Adjie Nung.
Berbekal pengalaman berdakwah ke kantong-kantong PMI di luar negeri, Adjie Nung, jadi hapal karakter jamaah yang ada di sana.
“Ada perbedaan jamaah TKI di Malaysia dengan Hongkong,” jelas Adjie Nung, sambil mengatakan di Hongkong, dia pernah meng-Islamkan warga Hongkong.
Di Hongkong, menurut Adjie Nung, yang juga produser Film Rindu Baitulloh dan sering main di sinetron Azab di teve swasta ini, banyak PMI asal Indonesia terutama yang berhijab dijadikan penjaga outlet makanan siap saji dan tentu saja membanggakan.
“Jadi banyak warga muslim yang ada di Hongkong tidak ragu mengkonsumsi makanan yang dijajakan,” jelasnya. []