July 27, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Agar Anak-Anakmu Tak Menangis Saat Ditinggal Berangkat Ke Luar Negeri Menjadi PMI

2 min read

ApakabarOnline.com – Sebagai ibu yang menjadi pekerja migran maupun calon pekerja migran, seringkali momen sulit untuk dilakukan adalah meninggalkan anak sebelum berangkat terbang. Anak seringkali tak ingin ditinggal dan berpisah dengan ibunya, dan inilah yang sering membuatnya menangis.

Antara tidak tega tapi harus memenuhi kebutuhan, pasti sulit jika tak punya cara yang tepat untuk dilakukan. Sebenarnya ada beberapa cara yang bisa dicoba.

 

  1. Beritahu anak setiap hari

Sebaiknya membuat anak paham atau notice setiap hari bahwa ibu dan ayahnya akan bekerja untuk waktu yang lama, misalnya “Mama besok pagi mau berangkat kerja, dedek main dulu sama nenek di rumah sampai mama pulang ya.”

 

  1. Buat anak bahagia kegiatan seru yang akan dilakukan besok

Untuk mengalihkan perhatiannya, biasanya kegiatan seru esok hari akan membuatnya lebih tertarik sehingga melupakan kenyataan ia harus ditinggal ayah ibunya. Misalnya, “Besok bisa ketemu temen-temen di playgroup, main-main sama mereka seharian.” atau “Lho iya, besok mau menggambar dan berenang sama ibu guru dan temen-temen kan, wah serunya!”

 

  1. Berikan kata-kata sayang

Katakan kalau kamu akan merindukannya selama bekerja. Berikan pelukan dan ciuman hangat agar anak merasa nyaman sebelum ditinggal. Buat ia merasa baik-baik saja, mengenal lingkungan yang akan ia hadapi (jika ia harus sekolah) dan mengenal orang-orang di sekitarnya.

 

  1. Lakukan dengan cepat

Jangan memberikan perpisahan yang lama karena semakin lama, anak akan merasa bergantung dan tak ingin berpisah. Mulailah menghitung mundur sebelum berpisah. Buat anak mengetahui waktu ibunya akan bekerja sehingga tak merasa ditinggal tiba-tiba.

Itu dia sekian cara agar anak merasa lebih mudah ditinggal dan tidak menangis. Bagaimana pengalamanmu ? [Kirana]

Advertisement
Advertisement