December 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Agar Mendapat Pemimpin yang Baik dan Amanah

2 min read

JAKARTA – Menjadi pemimpin bukanlah tugas yang ringan. Ada tanggung jawab yang besar di balik kepemimpinan yang diemban seseorang. Apalagi jangkauan kepemimpinan tersebut meliputi satu negara dengan populasi yang besar, tentu bukan pekerjaan yang mudah.

Melansir Nu.or.id, pemimpin adalah hal penting dalam kehidupan masyarakat. Karena itu, menjelang pemilihan umum (pemilu), baik pilpres, pileg, ataupun pilkada, menjadi momen krusial untuk berupaya menjatuhkan pilihan kepada yang terbaik. Selain mencermati dengan akal sehat, menghindari politik uang atau praktik kotor lainnya, seyogianya ikhtiar berupa doa juga dipanjatkan oleh calon pemilih.

Islam sangat peduli terhadap etika dan moral yang harus dimiliki seorang pemimpin. Tentunya, pemimpin ideal dalam sejarah Islam adalah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, dan untuk menakar kepemimpinan yang ideal, tiga dari empat sifat wajib bagi para nabi dan rasul berupa siddiq (jujur), amanah (dipercaya) dan fathanah (cerdas) dapat menjadi landasan kriteria pemimpin yang baik.

Dalam rangka ikhtiar mendapatkan pemimpin yang baik, kita dianjurkan untuk menghaturkan doa sebagai berikut:

Allahumma fain kunta ta’lamu anna haadzal amra khairun lii fii diinii wa ma’asyii wa ‘aaqibati amri faqdurhu lii wa yassirhu lii tsumma baariklii fiihi wa in kunta ta’lamu anna haadzal amra syarrun lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibati amri fash rifnii ‘anhu waqdur liyal khaira haitsu kaana tsumma radh-dhinii bih.

Yang artinya, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu pilihan yang terbaik bagiku menurut ilmu-Mu. Aku memohon kepada-Mu kekuatan dengan kekuasaan-Mu dan aku memohon dengan kekuasaan-Mu dan aku memohon dengan karunia-Mu yang besar karena Engkaulah yang Mahakuasa, sedang aku tidak memiliki kekuasaan apapun. Engkaulah yang Maha Mengetahui, sedang aku tidak mengetahui sama sekali. Dan, Engkaulah yang Maha Mengetahui perkara yang ghaib.

Ya Allah, jika memang perkara yang Engkau tentukan ini baik bagiku, dalam urusan agama dan kehidupanku serta akibat urusanku, maka takdirkanlah ia untukku dan mudah-mudahan ia untukku. Dan berilah aku berkah dengannya. Namun, jika perkara itu buruk bagiku (karena Engkau Maha Mengetahui) dalam agamaku dan kehidupanku serta dampak urusanku, maka hindarkanlah aku darinya. Takdirkanlah kebaikan untukku dimana saja adanya. Lalu, jadikanlah hatiku meridhainya.”.

Doa lainnya:

Allahumma laa tusallith ‘alainaa bidzunuubinaa man laa yakhaafuKa walaa yarhamunaa…

Artinya: “Ya Allah ya Tuhan kami, janganlah Engkau kuasakan (jadikan pemimpin) atas kami karena dosa-dosa kami orang yang tidak takut kepada-Mu dan tidak mempunyai belas kasihan kepada kami.”  []

Advertisement
Advertisement