April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Agar Semakin Berdaya, Kaum Perempuan Harus Punya Literasi Digital yang Kuat

2 min read

JAKARTA – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawari menegaskan, perempuan harus memiliki literasi digital yang kuat. Dengan begitu, perempuan dapat waspada akan dampak buruk yang diciptakan oleh Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK/ICT).

Ia menuturkan, TIK bisa berdampak antara lain memunculkan kejahatan siber. Menurut dia, kekerasan yang terjadi di di ranah online paling rentan dialami oleh perempuan dan anak.

Berdasarkan data Komnas Perempuan, kasus kekerasan berbasis gender di ruang siber meningkat hampir tiga kali lipat di sepanjang tahun 2020. Secara detail, terdapat 241 kasus kekerasan berbasis gender di ruang siber pada 2019. Angka tersebut meningkat menjadi 940 kasus pada 2020.

“Saat ini kita tengah dihadapkan pada dunia yang serba digital dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK/ ICT) yang berkembang dengan begitu pesatnya,” kata Menteri Bintang dalam Diskusi Potensi dan Peran Perempuan di Era Digital, secara daring, Jumat (23/04/2021).

Menurut Menteri Bintang, literasi menjadi kunci bagi perlindungan perempuan dan anak di dunia digital. Ia menuturkan, anak perempuan dan perempuan yang memiliki literasi digital akan mampu melindungi diri mereka sendiri.

Selain itu, di masa depan saat menjadi seorang ibu juga akan mampu melindungi anak-anak mereka dari bahaya internet.

“Akses dan keterampilan perempuan dalam TIK juga menjadi fokus yang harus dibangun, untuk memberdayakan para pengusaha perempuan agar dapat bersaing di masa kini dan juga masa depan,” ujar Menteri Bintang.

Namun demikian, lanjut Menteri Bintang, upaya peningkatan pemberdayaan perempuan dan perlindungan dalam dunia digital bukan pekerjaan mudah. Terbatasnya akses perempuan terhadap teknologi informasi, problematika kemandirian secara ekonomi, maupun kerentanan perempuan merupakan masalah kompleks.

Oleh karena itu, Menteri Bintang mengajak seluruh stakeholder dan masyarakat untuk bersama menciptakan ruang yang ramah bagi perempuan, termasuk di dunia digital.

Ia menuturkan, kesetaraan yang diidamkan bersama tidak akan cukup dilakukan oleh pemerintah atau satu pihak saja. Menurut dia, seluruh sektor pembangunan harus bersinergi untuk mewujudkan hal tersebut.

“Bersama-sama, kita ciptakan ruang yang aman dan nyaman bagi perempuan untuk mengembangkan dirinya, mempelajari sebanyak-banyaknya ilmu dan membuka berbagai kesempatan baru,” tutur Menteri Bintang. []

Advertisement
Advertisement