Agar Tidak Terpuruk dalam Kesedihan, Begini Doa Saat Tertimpa Musibah Kehilangan Harta Benda Atau Sesuatu yang Kita Sayangi
ApakabarOnline.com – Kehilangan harta benda melalui jalan atau sebab apapun, tentu menjadi sesuatu yang menyedihkan. Pencurian, perampokan, penipuan, kebangkrutan, hingga bencana alam. Kehilangan kadang menjadi sesuatu yang menyakitkan, apalagi ketika kehilangan orang yang kita sayangi. Kehilangan seperti salah satu musibah yang banyak dihindari seseorang, meskipun kadang tidak bisa kita hindari keberadaannya.
Salah satu bentuk kehilangan adalah kehilangan harta, entah karena diambil pencuri, hilang tanpa tahu sebabnya, atau karena kerugian berniaga. Ketika kita kehilangan harta ada baiknya membaca doa sebagaimana disebut Nashiruddin Al-‘Ali dalam Kitab Hilyatul Muttaqin halaman 134 sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ هُوَ مَالُكَ وَرِزْقُكَ، وَأَنَا عَبْدُكَ، خَوَّلْتَنِيْ حِيْنَ رَزَقْتَنِيْ، اَللَّهُمَّ فَأَلْهِمْنِيْ شُكْرَكَ فِيْهِ، وَالصًّبْرَ عَلَيْهِ حِيْنَ أَصَبْتَ وَأَخَذْتَ، اَللَّهُمَّ أَنْتَ أَعْطَيْتَ وَأَنْتَ أَصْبتَ، الَلَّهُمَّ لاَ تُحْرِمْنِي ثَوَابَهُ، وَلاَ تُنْسِنِيْ مِنْ خَلْفِهِ فِيْ دُنْيَايَ وَآخرَتِيْ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَئْ قَدِيْرٌ، اَللَّهُمَّ أَنَا لَكَ وَبِكَ وَإِلَيْكَ وَمِنْكَ، لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِيْ ضَرًّا وَلاَ نَفْعًا
Allohumma huwa maaluka wa rizquka wa ana ‘abduka khowwaltanii hiina rozaqtanii. Allohumma fa alhimnii syukroka fiihi wash shobro ‘alaihi hiina ashobta wa akhodzta. Allohumma anta a’thoita wa anta ashobta. Allohumma laa tuhrimnii tsawaabahuu walaa tunsinii min kholfihii fii dunyaaya wa aakhirotii innaka ‘alaa kulli syai-in qodiir. Allohumma ana laka wa bika wa ilaika wa minka laa amliku linafsii dhorron walaa naf’an.
Artinya: “Ya Allah, ia adalah harta dan rizku-Mu, dan aku adalah hamba-Mu, Engkau mempercayaiku ketika Engkau memberi aku rizki. Ya Allah, beri aku ilham untuk bersyukur pada-Mu dengannya, dan beri aku kesabaran atasnya ketika Engkau mencabut dan mengambilnya. Ya Allah, Engkau memberi dan Engkau mencabut. Ya Allah, jangan Engkau halangi aku untuk mendapatkan pahalanya dan jangan Engkau lupakan aku setelahnya di duniaku dan akhiratku, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, aku milik-Mu, bersama-Mu, menuju kepada-Mu, dan berasal dari-Mu, aku tidak memiliki diriku sendiri untuk mendatangkan bahaya maupun manfaat.”
Wallahu A’lam.[]