April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Akan Disematkan ke Dalam Smartphone, Begini Bentuk E-KTP Digital WNI

2 min read

JAKARTA – Sebentar lagi, masyarakat Indonesia tak perlu lagi membawa Kartu Tanda Penduduk atau KTP fisik. Sebab Kementerian Dalam Negeri sedang mencoba menggunakan KTP berbasis digital dengan quick respond code (QR Code).

Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrulloh mengatakan nantinya KTP digital akan disimpan di dalam HP penduduk dan akan ada QR Code. Dengan begitu membuat penggunaannya juga lebih mudah dan cepat.

“Tidak perlu mencetak blanko dan tidak menyimpan di dompet. Dokumen cukup di HP foto KTP didigitalkan berupa QR Code. Butuh datanya tinggal scan QR, tidak perlu foto copy,” kata Zudan seperti melansir cnbcIndonesia.com.

“Menghemat biaya sangat besar, sehingga negara bisa memanfaatkan dananya untuk pengembangan administrasi kependudukan lainnya”.

Dia menjelaskan di tahun 2021 ini, pihaknya sudah melakukan uji coba penggunaan KTP berbasis digital. Hingga tanggal 31 Desember 2021 uji coba sudah dilakukan pada 58 kabupaten/kota.

Zudan mengatakan juga berdiskusi dengan pihak dinas Dukcapil di seluruh Indonesia soal kemampuan menerapkan identitas digital. Menurutnya semua kepala dinas menyanggupi hal tersebut.

“Respon masyarakat sangat positif, menyambut baik upaya digitalisasi identitas dan dokumen maka sudah uji coba 58 kabupaten/kota,” jelasnya.

Saat ini 70% penduduk Indonesia sudah memiliki smartphone. Untuk tahapan awal ini jumlah itu yang jadi target KTP digital.

Pada tahapan awal, dia mengatakan Kementerian Dalam Negeri akan menerapkan double track services jadi dengan jalur digital dan manual. Dimana mereka yang belum bisa menggunakan KTP digital, seperti lansia atau masyarakat belum memiliki smartphone dan kendala sinyal masih bisa terlayani.

Sementara itu, Zudan mengatakan ditargetkan 5-7 tahun ke depan adalah 99% masyarakat sudah menggunakan identitas digital.

“Tidak perlu khawatir yang tidak punya HP di pedalaman enggak ada sinyal. Hasil kajian kami banyak daerah BTS (Base Transceiver Station) belum sampai ke wilayah itu,” ungkap Zudan. []

Advertisement
Advertisement