April 28, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Annie, PMI Hong Kong Yang Hamil Di Luar Nikah Ini Akhirnya Bisa Bernafas Lega

2 min read

HONG KONG – Annie (42) (yang pada beberapa waktu lalu diberitakan dengan inisial A, seorang pekerja migran di Hong Kong asal Indonesia mengalami nasib yang tidak dia inginkan sebelumnya, kini bisa bernafas lega dengan kebahagiaan yang dia dapatkan.

Dalam pemberitaan yang lalu disebutkan, Annie yang telah 13 tahun lamanya bekerja di Hong Kong, membuatnya mengenal seorang pria lokal yang memberi harapan pada Annie untuk membangun hubungan serius ke arah pernikahan.Bencana berawal saat kekasihnya warga Hong Kong mengajaknya untuk berhubungan suami istri.

Diusir Majikan dan Di Maki “Anjing” Saat Tahu A Hamil

“Saya tidak ingin melakukan hubungan seks tanpa ada ikatan pernikahan” kenang Annie sebagaimana diberitakan oleh SCMP.

Namun kekasihnya meyakinkan Annie dengan berbagai macam cara hingga akhirnya Annie bertekuk lutut tak berdaya, mengikuti kemauan kekasihnya.

Hubungan tersebut membuahkan kehamilan pada Annie beberapa bulan kemudian. Namun saat Annie memberitahu kekasihnya tersebut, spontan, kekasihnya menolak bahwa kehamilan tersebut merupakan akibat dari hhubungan keduanya.

“Dia menuduh saya telah berhubungan dengan laki-laki lain. Padahal sama sekali saya tidak pernah melakukan. Dengan dia itu untuk pertama dan terakhir kali” tutur Annie.

Kondisi tersebut membuat Annie harus berjuang seorang diri. Menjalani masa kehamilannya hingga bayi yang dikandungnya lahir ke dunia ini.

Jessica Chow dari PathFinders menyebut, orang seperti Annie sedang berada dalam masa sepi dan sulit.

“Jika keluarga di rumah tidak bisa menerima anak, kemana anak ini bisa pergi? Siapa yang bisa menjaganya? Menjadi seorang ibu di sini sering didorong untuk memperpanjang visa sehingga dia bisa merawat anaknya. ” tanya Chow.

Menurut laporan Pathfinders ‘2016, 88 persen ayah anak-anak yang lahir dalam keadaan seperti itu berada di Hong Kong. Dari jumlah keseluruhan, 48 persen adalah pencari suaka dan 52 persen adalah penduduk tetap, memegang visa lain atau berada di luar Hong Kong.

Anak laki-laki Annie, yang saat ini berusia 4 tahun, telah dibesarkan oleh keluarga lain yang dia temui melalui gereja. Dia bisa menemuinya di hari liburnya. Namun sepertinya kondisi tersebut akan berubah tahun ini.

“Saya menemukan pasangan lokal yang tidak keberatan saya membawa anak itu bersama. Saya akan mulai bekerja untuk mereka di bulan Maret, ” tutur Annie. [Asa/SCMP]

Advertisement
Advertisement