Arti Hijab Menurut Alquran
JAKARTA – Arti hijab sesungguhnya merupakan suatu kewajiban untuk wanita muslimah yang dijadikan untuk menutupi auratnya. Hijab memiliki makna sebagai sebuah kepatuhan serta ketaatan dalam menjalankan perintah agama.
Sejak dahulu, hijab sudah dikhususkan untuk dikenakan para istri nabi, sebagai tata krama pergaulan yang wajib digunakan saat berada di dalam rumah.
Ketika berada di luar rumah, mereka diharuskan untuk mengenakan Hijab Syari’i yang merupakan suatu pakaian muslimah yang digunakan dengan cadar yang menutupi wajah, sehingga yang terlihat hanya bola mata saja.
Namun, saat ini pemakaian busana Hijab Syari’i sudah tidak diwajibkan untuk menggunakan cadar. Lima syarat busana muslimah saat ini yaitu, menutupi seluruh tubuh kecuali wajah, tangan dan kaki, dan tidak menghiasi pakaian secara berlebih.
Hijab berasal dari kata Hajaban yang berarti menutupi atau melindungi. Dalam kitab suci tertulis bahwa hijab (Al Hijab) menjelaskan segala sesuatu yang terhalang dari pencarian kita, atau dalam bahasa arab dikenal sebagai ma’nu yang berarti mencegah. Mencegah disini diartikan sebagai mencegah diri dari penglihatan orang lain.
Banyak pandangan yang menyatakan tentang hijab merupakan budaya yang berasal dari Arab, namun tidak demikian karena memakai hijab merupakan salah satu kewajiban wanita muslimah yang tertulis di dalam Al-quran. Islam sangat menghargai budaya, hal ini dapat dilihat dari kebudayaan di arab yang terbiasa menggunakan cadar, dan islam tidak menolaknya.
Namun, islam hanya menyarankan menyeimbangkan seruan dengan membuka cadar ketika menjalankan shalat, serta mengenakan hijab dari depan dan diulurkan sampai ke dada. Hal ini menandakan, islam memperhitungkan dan menghargai keadaan, cuaca dan kebebasan hidup yang berada pada suatu tempat atau zaman.
Selain itu, hijab memiliki banyak manfaat lainnya. Selain untuk, menunjukkan identitas sebagai wanita muslim, manfaat lainnya juga untuk menjauhkan muslimah dari pandangan yang melecehkan. Merupakan suatu ketentuan dalam islam, yang dijadikan syariat bagi wanita muslim untuk menutup aurat. Dan hal ini, tertulis di dalam QS. Al-Ahzab: 59, “Wahai Asma! Sesungguhnya seorang perempuan apabila sudah cukup umur, tidak boleh dilihat seluruh anggota tubuhnya, kecuali ini dan ini, sambil Rasulullah SAW menunjuk muka dan kedua tapak tangannya”.
Arti Hijab Sesungguhnya:
- Hijab sebagai ketaatan kepada perintah Allah.
Hal ini tertulis di (Q.S. Al-Ahzab: 36)
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak pula bagi perempuan yang mu’minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” Serta (Q.S An-Nur: 31)
“Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluan-nya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.”
- Hijab sebagai kesucian
Hal ini tertulis di (Q.S. Al-Ahzab: 53)
“Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. “ Serta (Q.S. Al-Ahzab: 32)
“Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.”
- Hijab sebagai kemuliaan
Hal ini tertulis di (Q.S. Al-Ahzab: 59)
“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.”
- Hijab sebagai iman
Hal ini tertulis di (Q.S. An-Nur: 31)
Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak berfirman kecuali kepada wanita-wanita beriman (yang artinya):”Dan katakanlah kepada wanita yang beriman.”
- Hijab sebagai taqwa
Hal ini tertulis di (Q.S. Al-A’raaf: 26)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman(yang artinya): “Hai anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik.”
- Hijab sebagai haya atau rasa malu
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda (yang artinya): “Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.”
Sabda beliau yang lain (yang artinya):”Malu itu adalah bagian dari iman dan iman itu di surga.”
Dengan demikian, seorang wanita muslimah haruslah menjaga pakaiannya agar tetap sempurna, agar semakin menyempurnakan iman, kewajiban dan perintah agama. Dengan meyakinkan diri dan menetapkan hati dan menjadikan hijab bukan hanya sebagai penutup aurat semata, tapi juga karena ibadah.
Bagi seorang wanita yang sudah mengambil keputusan untuk berhijab, sesungguhnya hal tersebut merupakan pilihan yang tepat. Dan bagi seorang wanita muslim, sebaiknya memperbaiki niat dalam berhijab. Jika niat dalam berhijab hanya untuk menutupi kepala saja, apakah pahala yang akan di dapatkannya.
Oleh karena itu, menggunakan hijab haruslah benar sesuai dengan aturannya, dengan memakai pakaian yang tertutup dan tidak memperlihatkan bentuk lekuk tubuh, atau tidak ketat dan ketentuan lainnya. Tidak hanya untuk mengikuti trend atau fashion yang sedang berkembang saat ini, namun juga karena kemurnian niat dan sebagai bukti ketaatan dalam menjalankan perintah agama. Dengan memahami hakikat berhijab, akan membantu untuk menyempurnakan niat. []
Sumber Islamic Base