Bagaikan Gunung Es, Banyak Penderita HIV di Indramayu Ketahuan Saat Menjadi Calon PMI
INDRAMAYU – Tanpa pengecualian, semua orang bisa terkena penyakit HIV/AIDS, dimanapun dan kapanpun. Tak ayal, penyakit yang disebabkan oleh virus itu bagaikan sebuah gunung es. Di Kabupaten Indramayu, ada seorang ibu rumah tangga yang tidak disadari sudah terkena HIV/AIDS, yang bersangkutan baru mengetahuinya setelah memeriksakan diri karena hendak menjadi PMI.
Dinukil dari Pojok Jabar, kondisi itu menuai pertanyaan besar dari mana datangnya penyakit tersebut kepada orang yang setiap harinya hanya berkutat pada urusan rumah tangga, dan berhubungan badan dengan suaminya.
“Ternyata dari suaminya, ini yang harus diwaspadai,” ungkap Deden Boni Koswara, Kepala Dinas Kesehatan Indramayu, Jum’at (30/11).
Melihat kejadian tersebut, Deden tidak menampik besar kemungkinan juga banyak terjadi pada yang lainya, sehingga perlu diwaspadai. Karena dikatakan Deden, di Kabupaten Indramayu HIV/AIDS pada sektor penderita IRT merupakan fenomena gunung es.
“Meskipun tidak ada faktor resiko transfusi darah, penggunaan jarum suntik, seksual diluar nikah. Ini yang menjadi permasalahan,” terangnya.
Bukan hanya itu, perilaku seksual yang juga banyak dilakukan oleh remaja, terlebih nelayan. Dimana usia 12 atau 13 tahun sudah pergi melaut dan bisa menghasilkan uang banyak, kemudian melakukan hubungan seksual.
“Saat ini kita kordinasikan dengan Dinas Pendidikan,” tegasnya.
Sementara itu Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Indramayu Maman Kostaman, belum mengetahui data pasti penderita HIV/AIDS dari kalangan IRT.
“Bisa diketahui terkena HIV/AIDS saat melakukan medical chek up untuk menjadi TKI,” tandasnya.
Mengingat Kabupaten Indramayu merupakan salah satu daerah penyumbang TKI terbesar di Indonesia, Maman memastikan, data orang yang terkena HIV/AIDS dari kalangan IRT, bisa diketahui setelah melakukan medical chek up.[]