May 10, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Baju Adatnya Digunakan untuk Pasangan Sejenis, Warga Lampung Mengecam Pasangan PMI Hong Kong

2 min read

JAKARTA – Baju adat, terlebih baju pengantin, merupakan hasil cipta karsa dan rasa yang selain memiliki nilai juga merepresentasikan sebuah budaya.

Baru baru ini, jagat dunia maya digegerkan dengan munculnya unggahan diduga pasangan sejenis yang berlatar PMI Hong Kong mengenakan baju adat lampung.

Hal tersebut memantik kemarahan warganet, khususnya yang berasal dari Lampung sebab simbol budaya adat mereka dianggap telah dinodai, dimana baju adat pengantin harusnya dikenakan oleh pasangan laki-laki dan perempuan, namun dalam hal ini dikenakan oleh perempuan dan laki-laki jadi jadian alias sesama perempuan.

Momen yang diperlihatkan dalam sejumlah video viral yang diunggah di platform TikTok memperlihatkan pasangan sesama jenis ini merayakan hari jadi hubungan mereka.

Adat Lampung dikenal sangat sakral dan secara turun temurun digunakan dalam upacara pernikahan adat antara laki-laki dan perempuan.

Sedangkan pasangan sesama jenis itu menggunakan baju adat Lampung di luar konteks budaya, agama dan norma sosial.

Sehingga tindakan itu dianggap sebagai bentuk pelecehan terhadap nilai-nilai tradisi Lampung.

Para netizen berbondong-bondong menegaskan bahwa baju adat Lampung bukan sekadar hiasan namun merupakan lambang kehormatan.

Hal tersebut seharusnya dihargai bukan dijadikan kostum hiburan apalagi oleh pelaku penyimpangan.

Karena merasa tak terima, tak jarang pula warganet yang meminta agar pasangan PMI ini harus diberikan hukuman atau teguran.

Di sisi lain, PMI yang menjadi sepasang kekasih lesbian yang sedang viral usai merayakan hari jadi pernikahan.

Keduanya telah meminta maaf kepada publik namun tentu hal ini tetap tak menyurutkan komentar pedas.

Dalam klarifikasinya, pasangan tersebut mengaku tak memiliki maksud lain dan hanya ingin berfoto dengan pakaian adat Lampung semata.

Namun demikian, bukan hanya yang bersangkutan tapi warganet juga turut menyoroti pihak penyedia sewa pakaian adat.

Mereka menilai bahwa penyedia sewa kurang memahami makna dan filosofi busana tradisional yang disewakan. []

Sumber Radar Lampung

Advertisement
Advertisement

Leave a Reply