November 11, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Banyak Sekali PMI yang Menjadi Korban Pemalsuan Identitas

1 min read

JAKARTA – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Kemen P2MI) mengakui banyak pekerja migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban penipuan identitas hingga terjerat kasus hukum di negara tempat mereka bekerja. Hal ini diungkapkan Menteri P2MI, Mukhtarudin, dalam peluncuran buku Saku Literasi Keuangan di Jakarta, Senin (10/11/2025).

“Faktanya sering terjadi para pekerja migran kita terjerat penipuan identitas dirinya yang dipakai untuk menipu, rekeningnya dipakai untuk melakukan penipuan,” ujar Mukhtarudin.

Menurutnya, banyak PMI yang belum mampu menjaga keamanan data pribadi, sehingga identitas mereka disalahgunakan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk melakukan tindak kejahatan. Akibatnya, tidak sedikit PMI yang justru menjadi tersangka kasus hukum di luar negeri.

“Akhirnya dia terkena kasus hukum di negara (tempat bekerja) tersebut. Karena rekeningnya digunakan untuk penipuan dan bahkan untuk judi online dan lain-lain,” jelasnya.

Menanggapi kerentanan tersebut, pemerintah terus menggencarkan edukasi literasi keuangan bagi PMI agar mereka lebih waspada dan mampu mengelola keuangan dengan bijak. Literasi ini juga diharapkan dapat membantu pekerja migran menghindari gaya hidup konsumtif dan mulai berinvestasi untuk masa depan.

“Sekarang kalau dilihat dari gaji mereka itu 70% masih digunakan untuk konsumtif. Jadi bagaimana mereka agar tidak konsumtif, tidak untuk gaya hidup saja atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak primer, teapi betul-betul nanti disisihkan untuk hal-hal yang produktif,” ujar Mukhtarudin.

Sebagai langkah konkret, pemerintah melalui P2MI memberikan berbagai opsi investasi, seperti pembelian emas di Pegadaian, investasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga platform digital dalam negeri yang dapat digunakan untuk transaksi resmi dan aman. []

Advertisement
Advertisement

Leave a Reply