Bayi Baru Dilahirkan Ditinggalkan di Sebuah Masjid di Ponorogo
PONOROGO – Seorang bayi yang diperkirakan baru berusia beberapa hari sejak dilahirkan ditemukan warga di sebuah Masjid di Desa Kutu Kulon Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo pada Jumat (19/02/2021) sekira pukul 16:00 WIB.
Sugiarti saksi sekaligus yang pertama kali menemukan mengaku, penemuan bayi tersebut berawal dari kecurigaannya mendengar suara saat dia melintas di dekat Masjid.
“Saya belanja ke sebelah rumah, saya lewat masjid dengar suara. Saya kira awalnya suara kipas,” tutur Sugiarti.
Saat didatangi, lanjut Sugiarti, suaranya masih terdengar. Karena tidak yakin, dia pun mengajak anaknya untuk melihat ke dalam masjid.
“Kata anak saya ini bukan suara kipas tapi suara bayi, langsung saya cari ketemu di dalam masjid di sebelah pojok timur bagian selatan,” ujar Sugiarti.
Saat ditemukan, menurut Sugiarti kondisi bayi sehat dengan berbalut kain kerudung tipis dan tergeletak di sajadah masjid. Diperkirakan umur bayi tersebut lima hari dari hari dia dilahirkan. Sebab, rambut bayi terlihat masih menempel dan lengket di kepala.
“Suaranya ada nangis, pas saya angkat gendong ke depan masjid. Bayinya diam,” imbuh Sugiarti.
Saat dibawa keluar masjid kebetulan sekretaris desa lewat. Sugiarti pun meminta tolong Sekdes untuk menangani si bayi.
“Kata pak carik mau dilaporkan ke polisi, sekarang sudah dibawa pak carik dan polisi,” ujar Sugiarti.
Disinggung soal adanya orang asing, Sugiarti mengaku sebelumnya memang ada seorang laki-laki membawa motor berhenti di masjid.
“Saya kan cuma lihat sekilas dari dalam rumah. Jadi tidak terlalu jelas,” tandas Sugiarti.
Bidan desa kemudian mengambil tindakan pertolongan pertama. “Tadi waktu dibawa ke sini saya mandikan, saya kasih minum,” tutur bidan desa Indah Purwati.
Indah menjelaskan awalnya kondisi bayi saat ditemukan warga berada di dalam masjid di tempat salat bagian perempuan.
Bayi hanya mengenakan gurita dan dibungkus kerudung tipis warna hitam bercorak bunga merah.
“Pas ditemukan warga, bayi diberi kain gedong sama warga kemudian dilaporkan ke polsek,” imbuh Indah.
Tali pusar bayi, lanjut Indah, kondisinya masih basah dan langsung dipotong. Usia bayi diperkirakan 4 atau 5 hari.
“Alhamdulillah bayi sehat, nangisnya juga banter (kencang), jenis kelamin laki-laki, berat 3,5 kg, panjang 49 cm,” tandas Indah.
Saat ini bayi sedang dalam perawatan di Puskesmas Jetis. Untuk selanjutnya diserahkan ke Dinkes Ponorogo.
Freni Nawangwulan, tim medis Puskesmas Jetis lainnya menyatakan, bayi tersebut diduga kuat lahir tanpa pertolongan medis.
“Hasil pemeriksaan tim medis, diduga bayi itu berumur lima hari,” ujar Freni.
“Sebab dari tali pusar dipotong sembarangan. Tidak sesuai kaidah medis. Bagian ujung tali pusar membusuk,” terangnya. []