November 3, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Benarkah Minum Kopi di Pagi Hari Tidak Bagus untuk Kesehatan

3 min read

JAKARTA – Komedian Sule akhirnya pulih dari sakitnya. Dia mengaku, mengalami gejala tipes, anemia, dan asam urat. Sule mengatakan, penyakitnya itu akibat gaya hidup yang kurang sehat. Lebih lanjut, dia mengaku, terbiasa memulai hari dengan minum kopi, kemudian dilanjutkan minuman dingin dan manis.

Apakah benar, minum kopi di pagi hari berdampak pada kesehatan? Dalam penelitian yang diterbitkan European Heart Journal, para peneliti menyebut, yang penting bukan seberapa banyak kopi yang diminum, tetapi kapan meminumnya. Studi itu mengamati data tentang berapa banyak kopi berkafein dan tanpa kafein yang diminum setiap hari oleh sekitar 40.000 orang dewasa di Amerika Serikat.

Sebanyak 36% responden dalam penelitian ini minum kopi di pagi hari (antara pukul 4 pagi dan 12 siang), 16% meminumnya di pagi, siang, dan malam, serta 48% tidak minum kopi sama sekali. Tak ada satu pun dari mereka yang punya penyakit jantung atau peredaran darah pada awal penelitian.

Para peneliti menemukan, orang yang terutama minum kopi di pagi hari, sebesar 31% lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal akibat penyakit jantung atau peredaran darah setelah rata-rata 10 tahun dibandingkan mereka yang bukan peminum kopi, dan 16% lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal akibat penyebab apa pun.

Studi ini menemukan, orang yang minum kopi di pagi hari memiliki risiko kematian yang lebih rendah, terlepas dari jumlah cangkir kopi yang mereka konsumsi setiap hari. Hal ini karena baik kopi berkafein maupun tanpa kafein mengandung senyawa yang dapat mengurangi peradangan dalam tubuh. Para peneliti menduga, minum kopi di pagi hari memberikan manfaat antiperadangan yang lebih besar, karena beberapa molekul dalam darah yang memicu peradangan lebih aktif di awal hari.

Namun, penelitian ini punya kelemahan. Menurut British Heart Foundation, studi ini bersifat observasional. Artinya, meskipun hasilnya menunjukkan orang yang hanya minum kopi di pagi hari cenderung memiliki risiko kematian lebih rendah, hal ini tidak membuktikan secara langsung kalau minum kopi adalah penyebabnya. Selain itu, meski penelitian ini dilakukan dalam skala besar, data yang digunakan berasal dari laporan peserta sendiri, sehingga ada kemungkinan terjadi ketidakakuratan.

Penelitian lain menemukan, minum secangkir kopi sebelum sarapan dapat menyebabkan sakit pada pencernaan dan rasa panas di dada yang membuat tak nyaman.

Lambung secara alami punya asam yang membantu mencerna makanan. Namun, kandungan asam dalam kopi bisa menyebabkan produksi asam lambung lebih banyak, yang dapat berakibat rasa tak nyaman tanpa makanan untuk membantu menyerapnya.

Namun, menurut Independent, efek secangkir kopi mungkin tidak sama pada setiap orang. Misalnya, orang dengan kerongkongan yang meradang mungkin lebih rentan terhadap efek negatif asam dalam kopi, karena mereka sudah terpengaruh oleh asam lambung yang naik kembali ke tabung di belakang tenggorokan mereka—suatu kondisi yang dikenal sebagai refluks asam.

Ada juga hubungan genetik dengan refluks asam, yang lebih umum terjadi pada lansia. Seiring bertambahnya konsumsi obat dan bertambahnya usia otot, risiko kondisi ini dan gejalanya pun meningkat. Salah satunya adalah rasa panas di dada yang membakar. Rasa panas seperti terbakar di dada ini terasa seperti terbakar. Bagi sebagian orang, hal ini dapat terjadi terlepas dari apakah mereka sudah makan sebelum minum kopi.

“Sebagian orang merasa hal itu menjadi pemicu bagi mereka, sehingga mereka bisa merasakan ketidaknyamanan—hal itu tidak berbahaya, hanya saja tidak terasa enak,” ujar asisten profesor gastroenterologi di Tufts Medical Center, Harmony Allison kepada Health.

Minum kopi tanpa makan juga dapat mengacaukan metabolisme kita, mengurangi kemampuan tubuh untuk mengendalikan kadar gula darah dan berpotensi meningkatkan risiko kerusakan saraf dan mata, menurut penelitian yang diterbitkan pada 2020.

“Sederhananya, kontrol gula darah kita terganggu ketika hal pertama yang bersentuhan dengan tubuh kita adalah kopi, terutama setelah tidur semalaman,” ujar salah seorang Direktur Pusat Nutrisi, Olahraga, dan Metabolisme di University of Bath, James Betts, dilansir dari Independent.

Sementara itu, menurut Healthline, rasa pahit pada kopi dapat merangsang produksi asam lambung. Maka dari itu, banyak orang percaya, kopi dapat mengiritasi lambung, memperburuk gejala gangguan pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar, serta menyebabkan sakit maag, tukak lambung, mual, dan refluks asam.

Namun, penelitian tidak menemukan hubungan kuat antara minum kopi dan masalah pencernaan, baik diminum dalam keadaan perut kosong maupun setelah makan.

“Memang, sebagian kecil orang sangat sensitif terhadap kopi dan sering mengalami gejala seperti sakit maag, muntah, atau gangguan pencernaan,” tulis Healthline.

“Tapi, frekuensi dan tingkat keparahan gejala ini tetap sama, baik ketika mereka minum kopi saat perut kosong maupun bersama makanan.” []

Advertisement
Advertisement