December 4, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Berawal Sang Istri Pulang dari Hong Kong dengan Tiba-Tiba, Rumah Tangga Mereka Berakhir di Pengadilan Agama

2 min read

SEMARANG – Ekonomi sering kali menjadi penyebab rumah tangga berakhir di Pengadilan Agama. Tak terkecuali yang dialami Lady. Suaminya, John, tak bisa menjaga kesetiaan. Ketika Lady sibuk bekerja di negeri orang, John justru asyik selingkuh.

Padahal ia terpaksa menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) ke Hong Kong juga untuk melunasi utang John. Tapi, justru pengkhianatan yang ia dapatkan.

Pekerjaan John hanyalah seorang buruh pabrik. Untuk melunasi utang orang tuanya yang menumpuk, ia tak sanggup. Dengan berat hati, Lady-lah yang berkorban.

“Soalnya kalau saya yang berangkat itu lebih mudah. Karena itulah saya yang kerja jadi TKW,” jelas Lady.

Awalnya, rumah tangganya berjalan adem ayem. John selalu memberikan perhatian yang cukup untuknya. Karena badai tiba-tiba datang rumah tangganya pun berantakan.

Saat ditinggal Lady bekerja, ternyata John mempunyai wanita idaman lain. Namanya Pretty. Alasannya, karena kesepian tidak ada yang mengurus dan Lady pulang tiga tahun sekali.

Hal ini menjadi kesempatan baginya untuk mendua. Sementara uang yang dikirimnya selama ini bukan untuk membayar utang. Melainkan untuk pergi berkencan dengan Pretty.

“Memang bojo kurang ajar, sini capek-capek kerja malah dia asyik-asyikkan dengan Pretty,” katanya jengkel.

Lady yang mendapat laporan dari mertuanya, karena tidak pernah dikirimi uang pun kaget. Padahal setiap bulan ia rutin mengirimkannya pada John.

Merasa ada yang janggal, Lady pun memutuskan untuk pulang tanpa sepengetahuan suaminya. Ternyata benar ketika sampai di rumah John sedang bermesraan dengan selingkuhannya.

“Pas saya awal datang, dia kaget. Tapi mau bagaimana, sudah ketangkap basah. Mas John nggak bisa ngelak lagi,” imbuhnya.

Lady yang sudah telanjur sakit hati ini pun bergegas untuk meminta cerai. Berkas pengadilan sudah ia siapkan, dan saat ini keduanya masih menjalani sidang di Pengadilan Agama Semarang.

“Buat apa bertahan kalau saya cuma dibuat mesin uang, mending pisah kan lebih enak nggak ada tanggungan utang lagi,” ujarnya mangkel.[]

Sumber JPNN

Advertisement
Advertisement