Bergaji Lima Puluhan Juta, 191 PMI Dilepas ke Jerman dan Korea

JAKARTA – Kementerian Ketenagakerjaan melalui Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali melepas pekerja migran Indonesia (PMI) alias tenaga kerja Indonesia (TKI) dengan skema penempatan pemerintah ke Korea Selatan dan Jerman.
Direktur Jenderal Penempatan KemenP2MI Ahnas, menjelaskan bahwa 191 PMI diberangkatkan ke Korea Selatan untuk sektor manufaktur, perikanan, dan jasa layanan. Sementara itu, 11 PMI yang berprofesi sebagai perawat dikirim ke Jerman.
“Untuk Korea kita tempatkan di manufaktur, fishing, dan service. Sedangkan untuk Jerman khusus tenaga kesehatan, yaitu perawat,” jelasnya di Kantor BP2MI, Bojongsari, Depok, Senin (18/8/2025).
Menurut Ahnas, proses persiapan penempatan PMI memakan waktu hingga dua tahun. Hal ini mencakup pelatihan keterampilan teknis dan penguasaan bahasa negara tujuan. “Kami pastikan mereka memiliki kompetensi teknis dan bahasa yang memadai sebelum berangkat,” tegasnya.
Kontrak kerja PMI di Korea Selatan berlangsung selama 3 tahun dan dapat diperpanjang hingga 1 tahun 10 bulan. Sementara kontrak di Jerman berdurasi 3 tahun dengan peluang perpanjangan lebih lama jika memperoleh pengakuan profesi (recognition). Dari sisi penghasilan, PMI di Korea rata-rata menerima Rp 25 juta per bulan, sedangkan di Jerman mencapai Rp 40 juta–Rp 50 juta.
Meski animo masyarakat tinggi, Ahnas mengingatkan pentingnya kesiapan mental sebelum bekerja di luar negeri. Ia menyoroti kasus tahun lalu, di mana 846 PMI di Korea Selatan mengundurkan diri dari pekerjaan karena tidak siap dengan tantangan di lapangan. “Kalau memang tidak siap, lebih baik mundur sejak awal. Jangan sampai impian orang lain terkubur karena ketidaksiapan kita,” pesannya.
Ahnas juga menekankan bahwa bekerja di luar negeri bukan hanya persoalan gaji, tetapi juga tanggung jawab besar. PMI harus mampu beradaptasi dengan budaya, bahasa, dan lingkungan kerja. “Persiapan bukan sekadar keterampilan, tapi juga fisik, mental, dan kedewasaan menghadapi masalah,” katanya.
Salah satu calon PMI asal Jawa Tengah, Resti, mengaku terharu bisa lolos seleksi hingga tahap pemberangkatan. “Mengharukan sih bisa sampai di titik ini. Pergi ke luar negeri untuk mengubah masa depan. Di Indonesia lumayan sulit cari kerja,” ungkapnya.
BP2MI menargetkan semakin banyak talenta muda Indonesia bisa menembus pasar kerja internasional dengan keterampilan yang kompetitif. []