December 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Berkembang, Usaha Ayam Goreng Krispi yang Dirintis Mantan PMI Asal Madiun Kini Bisa Punya Tiga Cabang

2 min read

MADIUN – Kegemarannya bertualang di dunia kuliner saat masih aktif bekerja menjadi pekerja migran Indonesia di negara penempatan, membawa manfaat dan berkah tersendiri bagi Verly Maelani ini. Combatan PMI asal Kartoharjo Madiun Jawa Timur ini membawa pulang resep ayam goreng krispi dari negara tempatnya bekerja, kemudian menyajikannya di sebuah lapak kaki lima.

Siapa sangka, ternyata ihtiyar Verly berhasil diterima konsumen hingga membuatnya membuka cabang sampai tiga.

Mengutip Indo Zona, cabang ayam goreng krispi milik Verly yang seluruhnya berada di dalam wilayah Kota dan Kabupaten Madiun tersebar di Jalan Kapten Saputra, kedua di Kelurahan Manisrejo, dan ketiga di Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun.

Ditemui di lapaknya yang berada di Jalan Kapten Saputra, Verly sedang menyiapkan dagangannya. Sekitar 12 kilogram ayam filet serta kulit  sudah siap untuk digoreng. Dua kompor juga siap dengan diisi 12 liter minyak goreng.

Tangan kanan Verly yang dibalut dengan kaos tangan juga tampak sibuk membalur ayam filet. Enggak lama kemudian menggoreng dan terakhir memberikan bumbu sesuai pesanan pembeli.

“Sekali kontrak saya balik ke Indonesia. Waktu merantau itu setengah terpaksa. Ya gimana saya lulusan S1, tapi cuma jadi TKW,” ujar Verly membuka obrolan, pada Selasa (22/03/2022).

Saat di Hong Kong, dia pun suka jajan. Termasuk ayam crispy ala Taiwan ini. Dia pun kembali ke tanah air dan menikah dengan suaminya yang seorang mantan PMI Taiwan. Keduanya bingung usaha apa. Termasuk mencoba berjualan baju, tetapi usaha berjualan baju sepi.

“Ya sudah jualan ayam crispy saja yang sama seperti di Taiwan, Hong Kong, Singapura, dan Malaysia. Seperti jajanan saya di Hong Kong,” kata ibu satu orang anak ini.

Enggak mudah ketika memutuskan berjualan kuliner. Verly harus mengotak-atik resep, agar ayam goreng crispy ala Taiwan ini cocok dengan lidah orang Indonesia. Menurutnya, semua proses disamakan dengan yang di Taiwan. Termasuk proses marinasi ayam juga sama.

“Proses pembuatannya semua sama. Hanya saja ayamnya sana sudah pedas lebih dahulu. Kalau di sini kan tidak,” imbuhnya.

Ayam goreng crispy ala Taiwan ini dijual dengan harga Rp10 ribu per porsinya. Tampilan ayam goreng crispy ala Taiwan ini juga sangat mirip dengan aslinya. Walaupun harganya terjangkau, namun rasanya enggak kalah bersaing dari merek populer lainnya.

Seperti layaknya ayam goreng crispy Taiwan, Verly menawarkan dengan beragam varian rasa. Ada salt pepper, keju, BBQ, blackpepper, dan lainnya.

“Lama kelamaan lapak ramai. Ada yang datang dari Ponorogo juga. Akhirnya saya buka yang di Dolopo, itu kan Madiun Selatan jadi dekat dengan Ponorogo,” kata Verly.

Verly menjelaskan dalam sehari untuk lapak di Jalan Kapten Saputra bisa sampai 70 bungkus paling sepi. Jika ramai ada sekitar 150 bungkus terjual. Untuk dua cabangnya, jika sepi pembeli hanya terjual 15 hingga 20 bungkus. Jika ramai bisa mencapai 40 bungkus.

Walaupun sudah memiliki karyawan. Untuk proses filet hingga marinasi ayam, Verly memilih mengerjakan sendiri. Alasannya, ada rahasia dapur yang harus dikerjakan sendiri. Kalau omzet, Verly enggak mau blak-blakan, namun sekitar puluhan juta per bulannya. []

 

Advertisement
Advertisement