Berstatus Penduduk Tulungagung, Seorang PMI Asal Buleleng Meninggal di Dalam Kamar Hotel Dengan Kondisi Penuh Luka
JAKARTA – Nasib naas dialami oleh seorang pekerja migran Indonesia (PMI) hingga mengakibatkan hilangnya nyawa. Seorang PMI bernama Nurhayati (39) ditemukan disebuah kamar hotel dalam kondisi telah meninggal dunia pada Sabtu (04/01/2024) kemarin.
Terkuaknya peristiwa tersebut bermula saat salah satu staf hotel tempat korban menginap di kawasan Puchong Malaysia mendatangi kamar yang disewa, bermaksud ingin memberitahu bahwa masa sewanya telah habis.
Temuan tersebut langsung diteruskan oleh staf ke Kepolisian terdekat. Dan petugas kemudian melakukan olah TKP.
Dilaporkan, kondisi jasad Nur Hayati bersimbah darah dengan luka parah di beberapa bagian tubuhnya. Jenazah saat ditemukan dalam keadaan terbungkus selimut dan kain sprai.
Kabar meninggalnya Ketut Nurhayati diinformasikan melalui unggahan akun media sosial Facebook bernama Srimulyani Devi pada Senin (6/1/2024).
Pada unggahan tersebut dijelaskan pula jika Nurhayati bekerja secara ilegal di Malaysia. Sedangkan pemulangan jenazah terkendala karena kekurangan biaya.
Relawan sesama PMI di Malaysia sudah mengumpulkan donasi Rp 8 juta. Namun masih kurang Rp 10 juta, sebab biaya yang dibutuhkan berkisar Rp 18 juta.
“Informasi itu mulanya menyebar dari grup WhatsApp TKW Malaysia. Saya lebih dulu mencari kebenaran informasi itu. Hingga saya mendapatkan kabar langsung dari teman kerja mbak Nurhayanti (korban), yang membenarkan informasi itu. Ia sempat dihubungi polisi di Malaysia dan ditunjukkan foto dan videonya,” jelas dia, Selasa (7/1/2024).
“Waktu ditemukan (jenazahnya) di kamar hotel ditutupi selimut dan berlumuran darah,” ujar dia. Setelah dipastikan korban merupakan Ketut Nurhayati asal Gitgit, Kabupaten Buleleng, Sri Mulyani selanjutnya menghubungi pihak keluarga Nurhayati, untuk meminta izin membuka donasi pemulangan jenazah.
“Setelah diizinkan selanjutnya saya posting di Facebook. Hingga saat ini dana yang terkumpul sudah Rp 7 juta yang akan diserahkan pada keluarga almarhum,” ucapnya.
Dikatakan pula jika jenazah Nurhayati akan diterbangkan dari Malaysia pada Rabu (8/1/2024) pukul 09.00 waktu setempat.
Di sisi lain, Perbekel Gitgit, I Putu Arcana mengungkapkan, mengenai kabar meninggalnya Nurhayati belum ada kabar resmi. Pihaknya hanya mendengar kabar tersebut dari keluarga Nurhayati di Gitgit pada Senin (6/1/2024).
Kata Arcana, dari sisi administrasi kependudukan Nurhayati ini sebenarnya bukan warga Gitgit. Sebab sekitar bulan Juli 2023, dia pindah domisili ke Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Kendati demikian ia masih ada ikatan perkawinan dengan warga di Gitgit. “Jadi hanya si Nur ini saja yang pindah ke Jawa Timur. Sedangkan suaminya masih di Gitgit,” ucapnya Selasa (7/1/2024). []