Betapa Utamanya Sifat Dermawan, Harta Tak Habis-Habis Disedekahkan, Hingga Surga Dijanjikan Allah Menjadi Jaminan
JAKARTA – Islam mengajarkan untuk saling berbagi kepada sesama. Dengan suka berbagi, berarti kita turut mengamalkan sifat dari Rasulullah SAW yang dikenal sebagai orang yang sangat dermawan.
Terkait dengan saling memberi, Islam mewajibkan umatnya untuk menunaikan zakat sebagai perwujudan bahwa di balik harta yang kita miliki terdapat hak orang lain.
Orang yang dermawan jelas akan mendapat banyak keuntungan, baik di dunia maupun di akhirat. Keuntungan di dunia misalnya, ia akan dekat dengan sesama.
Orang yang gemar mendermakan hartanya tidak akan kekurangan kekayaan secuilpun. Tak ada sejarahnya gara-gara gemar berderma lantas menjadi miskin, hartanya ludes atau kesulitan makan.
Ini sesuai janji Allah SWT:
”Dan apa saja yang engkau infakkan, maka Allah akan mengganti. Dan Dia-lah sebaik-baik Pemberi Rezeki.” (QS Saba’: 39).
Ada banyak keutamaan sifat dermawan. Mengutip Akurat.co, berikut ini adalah beberapa di antaranya.
- Allah janjikan mengganti berlipat-lipat
Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 245:
Artinya: Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki), dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (QS. Al-Baqarah: 245).
- Memadamkan dosa
Diriwayatkan dalam Syu’abul Iman oleh Al-Baihaqi, sedekah itu dapat memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api. Dan hasad itu memakan kebaikan sebagaimana api melahap kayu bakar.
- Dekat dengan Allah dan surga-Nya
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, orang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia, dan jauh dari neraka. Sedangkan orang yang bakhil itu jauh dari Allah, jauh dari surga, jauh dari manusia, dan dekat dengan neraka. Sesungguhnya orang bodoh yang dermawan lebih Allah cintai daripada seorang alim yang bakhil. (HR. At-Tirmidzi).
- Harta tidak berkurang
Dalam satu riwayat Rasulullah SAW bersabda, sedekah tidaklah mengurangi harta. (HR. Muslim).
- Jaminan surga
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Baihaqi dikatakan, sesungguhnya di surga ada kamar-kamar yang bagian luarnya terlihat dari dalam, begitu juga sebaliknya, bagian dalamnya terlihat dari luar. Allah SWT mempersiapkan kamar-kamar tersebut bagi orang-orang yang memberi makan, melembutkan perkataan, berpuasa, dan salat di tengah malam saat manusia lainnya tidur.
Dilansir dari Republika.co.id, dalam hadis riwayat Imam Al-Tirmidzi, Rasulullah SAW juga berpesan, umatnya tidak dibenarkan iri kecuali pada dua orang. Salah satunya iri kepada seorang yang diberi harta oleh Allah SWT, dan dengan hartanya ia berderma, baik pada tengah malam maupun siang hari.
Dan sikap seperti ini banyak ditemukan pada diri para sahabat yang agung, seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, maupun Ali bin Abi Thalib.
Sebaliknya, orang yang pelit justru akan jauh dari Allah SWT, jauh dari manusia, jauh dari surga, dan malah dekat dengan neraka. Artinya, hanya kerugianlah yang akan didapat orang yang pelit, baik di dunia terlebih kerugian di akhirat nanti. []