Boks Paketan Barang Penuhi Trotoar Bikin Sewot Warga Hong Kong
2 min readHONG KONG – Kegiatan sebagian pekerja migran yang menumpuk boks-boks paketan barang di trotoar mulai mendapatkan komplain serius dari warga Hong Kong. Dalam kasus terkini, seperti diberitakan Metro Daily, komplain dilakukan warga Hong Kong di daerah Tsuen Wan. Mereka pun mengkritik lembaga penegak hukum yang dinilai tidak bisa bertindak tegas kepada pekerja rumah tangga (PRT) asing, yang diduga bekerja sampingan untuk perusahaan pengiriman barang di waktu liburnya di hari Minggu, yang mengakibatkan sesaknya trotoar oleh boks-boks barang paketan yang mereka kerjakan.
Seperti diketahui, di beberapa lokasi, trotoar menjadi tempat pengumpulan barang sekaligus pengepakan, untuk dikirim keluar Hong Kong. Lokasi yang sama juga terkadang digunakan untuk transaksi dan pengambilan barang paketan yang diterima dari luar Hong Kong.
Dalam kasus di Tsuen Wan, warga yang komplain kebanyakan tinggal di dekat Lik Sang Plaza yang berlokasi di Castle Peak Road. Di trotoar pojokan plaza, di sepanjang Fu Wing Street dan Wun Tung Street, terutama di hari Minggu, banyak aktivitas pengepakan dan pengambilan baran paketan yang melibatkan PRT migran asal Indonesia dan Filipina.
“Seorang wanita bernama Chan mengatakan, barang-barang yang dikemas dalam boks-boks besar (di trotoar itu nyaris) tidak menyisakan ruang bagi pejalan kaki,” tulis Metro Daily.
Chan membandingkan hal dengan aksi yang dilakukan Food and Environmental Hygiene Department (FEHD) yan sejak bulan September menyosialisasikan larangan bagi toko-toko untuk meletakkan dagangannya di atas trotoar. Per akhir Oktober, setidaknya ribuan toko dikenakan denda sebesar HK$1,500 karena barang dagangan yang mereka letakkan di atas trotoar mengganggu pejalan kaki.
Warga sekitar plaza mengeluh, justru boks-boks barang paketan yang ditumpuk PRT asing di atas trotoar yang mereka nilai mengakibatkan gangguan lebih besar bagi pejalan kaki tidak juga ditindak. [Razak]
—Sumber foto: Metro Daily