September 8, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

BP2MI Ajak Stakeholder Ubah Paradigma Terhadap Pekerja Migran

2 min read
BP2MI Ajak Stakeholder (Foto dok. BP2MI)

BP2MI Ajak Stakeholder (Foto dok. BP2MI)

JAKARTA – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggelar Penandatanganan Nota Kesepakatan dan Perjanjian Kerja Sama antara BP2MI dengan 23 Pemerintah Kabupaten/Kota, 11 Lembaga Pendidikan, dua Lembaga Swasta, dan dua Lembaga Pemerintah, di aula Abdurrahman Wahid BP2MI, Rabu (24/07/2024).

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani  mengatakan, paradigma dan mindset kita terhadap Pekerja Migran Indonesia seringkali keliru, karena hanya dipandang sebelah mata. Bahkan banyak terjadi perlakuan-perlakuan yang tidak manusiawi di lapangan yang menimpa para pahlawan devisa tersebut.

“Ini sudah menjadi cerita umum, bagaimana Pekerja Migran Indonesia saat tiba di Bandara, wajahnya diidentifikasi dan digiring oleh kelompok-kelompok tertentu untuk dilakukan pemerasan. Ini adalah episode yang harus diakhiri oleh negara, dan harus menjadi komitmen kita untuk mengubah itu,” tegas Benny.

Berdasarkan data BP2MI, lanjut Benny, selama tahun 2020 hingga 18 Juli 2024, sekurang-kurangnya BP2MI telah menangani Pekerja Migran Indonesia Terkendala sebanyak 110.569, Pekerja Migran Indonesia sakit sebanyak 3.643 dan jenazah sebanyak 2.589. Dari data tersebut, sekitar 90% merupakan korban kejahatan terhadap Pekerja Migran Indonesia dan 80% korbannya adalah perempuan dan ibu-ibu.

“Di momentum ini, saya mengajak kita semua untuk tidak tinggal diam. Ada sekelompok mafia dan penjahat di negara ini yang memperdagangkan anak-anak bangsa. Kita telah diberikan kekuasaan yang luar biasa di negara ini, jangan mau kalah dengan mereka. Ada adagium yang mengatakan, jika kita membiarkan terjadinya sebuah kejahatan, maka kita adalah bagian dari kejahatan itu sendiri,” jelas Benny.

Benny menambahkan, sudah tepat kiranya BP2MI menggandeng Pemerintah Daerah, Lembaga Pendidikan dan Mitra Stretegis lainnya, yang kredibel, bonafide, melalui sinergi antar para pemangku kepentingan untuk berkontribusi, bergotong-royong dalam rangka memberikan pelayanan paripurna pelindungan Pekerja Migran Indonesia.

“Banyak mimpi dan harapan, tapi minimal semangat, mindset dan paradigma yang kita diubah. Mari kita berikan penghormatan yang layak dan juga perlakuan yang tehormat kepada Pekerja Migran Indonesia sebagai anak bangsa yang telah memberikan sumbangan besar kepada negara dan daerah,” ujar Benny.

Ia berharap, semoga acara ini tidak hanya menjadi  penandatanganan secara seremionial saja, tetapi juga dapat menghasilkan rencana-rencana aksi dan tindakan nyata di lapangan sebagai tindak lanjut apa yang ditanda tangani hari ini.

Sementara itu, Walikota Palu, H. Hadianto Rasyid, mewakili Pemerintah Daerah yang melakukan penandatanganan, mengucapakan terima kasih atas kerjasama yang terbangun hari ini. Ia berharap, dengan sinergi ini akan semakin menguatkan dan memberikan keyakinan dan kepastian hukum bahwa Pekerja Migran Indonesia mendapatkan perhatian dari negara

“Semoga ini menjadi upaya yang dikuatkan oleh kita smua untuk memastikan Pekerja Migran Indonesia betul-betul mendapatkan perlakuan yang baik dan optimal dari negara,” tutup Hadianto. []

Advertisement
Advertisement