April 27, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Cuaca Buruk, Garuda dan Lion yang Terbang dari Jakarta Gagal Mendarat di Pontianak

3 min read

JAKARTA – Lion Air menyampaikan keterangan resmi sehubungan dengan Lion Air penerbangan JT-684 rute Jakarta-Pontianak, yang sempat gagal mendarat di Bandara Internasional Supadio di Kubu Raya, Kalimantan Barat (PNK), pada Rabu (13/1/2021).

Seperti diketahui, pesawat tersebut terbang melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK).

Menurut Lion Air, Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, pesawat tersebut diterbangkan sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan sebagaimana pedoman protokol kesehatan.

“Lion Air penerbangan JT-684 dipersiapkan secara baik. Pesawat yang dioperasikan Boeing 737-800NG registrasi PK-LOR sudah menjalani pemeriksaan sebelum keberangkatan (pre-flight check) dan dinyatakan laik (airworthy for flight),” terang Danang dikutip dari Indo Zone, Kamis (14/01/2021).

Dalam pesawat tersebut, Lion Air membawa tujuh awak pesawat, 132 penumpang dewasa, tiga anak-anak dan dua balita. Pesawat lepas landas pukul 12.40 WIB dan diperkirakan tiba pada 13.30 WIB.

Namun saat mendekati Bandar Udara Internasional Supadio, pilot mendapat informasi dari petugas pengatur lalu lintas udara mengenai perubahan kondisi cuaca yang kurang baik.

“Untuk mengutamakan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan dikarenakan jarak pandang pendek yang tidak memenuhi persyaratan keamanan pendaratan, pilot memutuskan melakukan pengalihan pendaratan (divert) di Bandar Udara Internasioal Hang Nadim, Batam Kepulauan Riau (BTH),” terang Danang.

Lion Air penerbangan JT-684 mendarat di Batam pukul 15.15 WIB. Setelah mendapatkan informasi bahwa jarak pandang di Bandar Udara Internasional Supadio sudah memenuhi kualifikasi lepas landas dan mendarat, maka Lion Air mempersiapkan kembali penerbangan ke Pontianak menggunakan nomor JT-684D.

Lion Air penerbangan JT-684D mengudara dari Bandar Udara Internasional Hang Nadim pukul  16.18 WIB dan sudah mendarat di Bandar Udara Internasional Supadio pada 17.53 WIB.

“Lion Air meminimalisir dampak yang timbul, agar penerbangan Lion Air lainnya tidak terganggu,” imbuh Danang.

Seperti diketahui, selain Lion Air, pesawat Garuda Indonesia juga gagal mendarat di Bandara Supadio kemarin. Pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 504 itu terpaksa mendarat di Palembang.

Sementara itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menginspeksi seluruh pesawat Boeing seri Classics, yakni Boeing 737-300/400/500 mulai 11 Januari 2021 sebagai tindak lanjut kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tipe Boeing 737-500 teregistrasi PK-CLC yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, pada Senin (9/1) pukul 14.40 WIB.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati membenarkan adanya pemeriksaan khusus tersebut yang tertera dalam surat bernomor KP.004/1/10/DKPPU-2021.

“Ya, betul akan dilakukan inspeksi,” kata Adita, seperti dilansir Antara.

Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kemenhub akan menunjuk tim untuk melakukan pemeriksaan khusus terhadap pengoperasian seluruh pesawat Boeing 737 Classics tersebut.

“Ini preventif action kepada pesawat tipe yang sama Boeing 737 Classics yang ada di Indonesia dan hal ini biasanya dilakukan di negara-negara lain untuk tindakan pencegahan,” katanya.

Pemeriksaan tersebut, meliputi AD compliance, inspeksi rutin dan major inspection dengan aprroved maintenance, termasuk component replacement status (status penggantian komponen), CPCP, SSID, SIP, ELT inspection.

Kemudian monitoring repetitive defect (pengawasan kerusakan yang berulang), pelatihan pilot kaitannya dengan weather avoidance (pencegahan cuaca) dan upset recovery training, pilot proficiency check (pemeriksaan kecakapan pilot), crew duty time terkait dengan pengalaman terbaru hingga pemeriksaan implementasi surat edaran pada masa pandemi COVID-19 berkaitan dengan kesiapan kru dan operasional pesawat dan lainnya.

Dalam surat tersebut, diinstruksikan bahwa seluruh operator Boeing 737 untuk menyiapkan dokumen salinan untuk pemeriksaan yang dapat menggunakan kerja dari rumah dengan cara komunikasi melalui surel, telepon, panggilan video, mempertimbangkan kondisi pandemi dan/atau onsite inspection.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Boeing 737-500 merupakan salah satu Boeing seri Classics yang diketahui diproduksi pada 1994 atau berusia 26 tahun. []

Advertisement
Advertisement