April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Dalam Dua Bulan Belakangan, Kasus Corona di Indonesia Naik 15 Kali Lipat

2 min read
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito (Foto Istimewa)

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito (Foto Istimewa)

JAKARTA – Indonesia mencatatkan kasus positif Covid-19 mingguan yang cukup tinggi pada pekan pertama bulan Agustus 2022. Bahkan, terjadi kenaikan jumlah kasus jika dibandingkan dengan minggu sebelumnya.

Hal tersebut disampaikan Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan pers daring, Kamis (04/08/2022).

“Kasus positif mingguan di minggu ini tercatatkan sejumlah lebih dari 38.000, sangat tinggi jika dibandingkan dengan awal Juni yang hanya 2.000-an saja,” kata Wiku.

Kasus positif mingguan telah naik sebanyak lebih dari 15 kali lipat dalam dua bulan. Adapun kenaikan ini, juga diiringi dengan kenaikan kematian meskipun tidak signifikan seperti pada kasus positif.

Namun, Wiku menyebut, dalam beberapa hari terakhir kasus kematian sempat menyentuh lebih dari 20 kematian dalam sehari.

“Di minggu terakhir terdapat 91 kematian, di mana angka ini juga meningkat tajam dibandingkan dengan minggu sebelumnya yang masih berkisar di angka 40 kematian,” ujarnya.

Wiku menuturkan, ada lima provinsi yang mencatatkan kasus positif mingguan tertinggi. Kelima wilayah tersebut yakni DKI Jakarta (19.000 kasus), Jawa Barat (7.000 kasus), Banten (4.000 kasus), Jawa Timur (2.000 kasus), dan Kalimantan Selatan (610 kasus).

Lebih lanjut, kata Wiku, peningkatan kasus kematian juga terjadi di lima provinsi tersebut.

“Kematian di lima provinsi ini juga menunjukkan peningkatan kasus kematian, dengan DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kematian bulanan terbanyak yaitu 29 kematian, disusul Jawa Barat dengan 11 kematian, dan sisanya kurang dari tujuh kematian,” papar Wiku.

Selain itu, peningkatan juga terjadi pada angka keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupation rate (BOR). Wiku mengatakan, sejumlah wilayah diketahui mencatatkan angka BOR lebih dari 5%.

“BOR di DKI Jakarta menjadi yang tertinggi yaitu 12,93%, disusul Kalimantan Selatan dengan 12,79%, dan Banten 11,85%. Kemudian, Jawa Barat memiliki angka BOR 8,28%, dan hanya Jawa Timur yang angka BOR-nya di bawah 5%,” jelasnya.

Untuk itu, Wiku mengimbau agar masyarakat tetap perlu waspada terhadap adanya kemungkinan lonjakan kasus. Ia meminta pemerintah daerah untuk melakukan pengetatan dan evaluasi penanganan Covid-19 di masing-masing daerah, untuk meminimalisir potensi lonjakan kasus.

“Kepada seluruh pemerintah daerah terutama lima provinsi tertinggi, untuk mengevaluasi penanganan di daerahnya masing-masing. Apabila kenaikan kasus terus terjadi, perlu diambil langkah tegas untuk mencegah terjadinya kenaikan terus-menerus dan kembali membawa kita pada puncak kasus baru,” ujar Wiku. []

Advertisement
Advertisement