Dalam Sepekan, Kematian Akibat Corona Turun 10.3%
JAKARTA – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, mengatakan angka kematian akibat virus mematikan ini menurun 10,3% sepekan terakhir. Yakni, dari 912 kasus menjadi 818.
Peningkatan tertinggi angka kematian terjadi di DKI Jakarta, dari 102 menjadi 160 kasus.
“Disusul Jawa Barat naik 29 kasus menjadi 63. Selanjutnya Sumatera Selatan naik 20 kasus menjadi 36. Lalu Nusa Tenggara Timur naik, dari satu kasus menjadi sembilan, dan Sulawesi Selatan naik dari enam kasus menjadi 12,” kata Wiku dalam telekonferensi, Selasa (08/12/2020).
Meskipun angka kasus kematian menurun, dia menegaskan bahwa masyarakat tetap harus waspada seiring tingginya peningkatan kasus positif dan kasus aktif. Jangan sampai angka kematian meningkat lagi di pekan-pekan berikutnya, seperti pekan sebelumnya.
Wiku meminta kepala dearah yang mencatat peningkatan angka kematian untuk melakukan evaluasi penanganan pasien covid-19 di fasilitas kesehatan. Mereka harus memetakan masalah yang menghambat upaya penanganan dan segera mencari jalan keluarnya.
“Jika terdapat kendala yang cukup sulit, segera koordinasikan dengan pemerintah pusat. Harus saya tekankan bahwa satu korban jiwa yang meninggal adalah nyawa yang berharga. Lakukan penanganan semaksimal mungkin untuk mencegah kasus kematian,” imbuh Wiku.
Sementara itu, angka kesembuhan mengalami kenaikan 1,8% pada pekan terakhir dibanding dengan pekan sebelumnya. Dari 27.179 orang sembuh menjadi 27.662 orang. Namun, ada lima provinsi dengan angka penurunan kesembuhan tertinggi pada pekan ini.
Penurunan angka kesembuhan tertinggi ada di Jawa Barat yakni turun sebesar 522, dari 5.605 orang menjadi 5.083. Menurut Wiku, Jawa Barat harus menjadi perhatian lantaran menjadi provinsi dengan penambahan kasus positif tertinggi pada sepekan terakhir.
“Mohon kepada Provinsi Jawa Barat untuk betul-betul meningkatkan kualitas penanganan pasien positif covid-19 agar kasus positif yang masih dalam perawatan saat ini bisa menjadi sembuh seluruhnya,” ungkap Wiku.
Penurunan angka kesembuhan tertinggi kedua adalah Bali yakni turun sebesar 482 orang, dari 496 menjadi 14 orang saja. Lalu Kalimantan Tengah turun sebesar 304, dari 304 orang pada pekan sebelumnya menjadi 0 kasus kesembuhan pada pekan ini.
Selanjutnya Provinsi DKI Jakarta turun sebesar 298, dari 7.266 orang menjadi 6.968. Sedangkan yang kelima adalah Sulawesi Barat yang turun sebesar 184, yakni dari 269 orang menjadi 85 orang saja yang sembuh pada pekan terakhir.
Wiku memaparkan ada 72 kabupaten/kota yang berada di zona oranye atau zona risiko sedang selama 3 bulan berturut-turut. Banyak pemda di zona tersebut menganggap zona risiko sedang sebagai zona nyaman, sehingga upaya penanganan covid-19 kurang maksimal.
“Ini tentu mengkhawatirkan. Zona risiko sedang bukanlah zona aman. Jika penanganan covid-19 di kabupaten/kota itu juga tidak berjalan dengan baik, maka terbuka kemungkinan daerah-daerah ini akan beralih ke zona risiko tinggi. Ini harus dihindari,” lanjut Wiku.
Pimpinan daerah di 72 kabupaten/kota itu harus segera mengambil langkah-langkah strategis terkait penanganan covid-19. Mereka diharapkan dapat mengubah status zona daerahnya menjadi zona kuning (risiko rendah) atau bahkan zona hijau (tidak ada kasus baru).
Wiku menuturkan wilayah Indonesia masih didominasi zona oranye covid-19. Ada 374 kabupaten/kota yang berada di zona oranye pada pekan lalu, sedangkan di pekan terakhir jumlahnya turun menjadi 371 kabupaten/kota.
“Penurunan juga terjadi di kabupaten/kota yang berada di zona risiko tinggi. Jika pada pekan lalu terdapat 50 kabupaten/kota, maka pada minggu ini jumlahnya menurun menjadi 47 kabupaten/kota,” ucap Wiku.
Sementara itu, untuk zona kuning atau risiko rendah mengalami peningkatan dari 75 kabupaten/kota pada pekan lalu menjadi 84 pada pekan terakhir. Sedangkan zona yang tidak mencatatkan kasus baru jumlahnya masih tetap dari pekan lalu enam kabupaten/kota.
“Untuk zona yang tak terdampak jumlahnya menurun dari sembilan kabupaten/kota pada pekan lalu, menjadi tinggal 6 pada pekan ini. Ingat bahwa dari 514 kabupaten/kota hanya tinggal enam kabupaten/kota pada pekan ini yang berada pada zona yang tidak terdampak,” imbuhnya. []