April 18, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Dalam Waktu 24 Jam, Sragen Ketambahan Tujuh Kasus Positif COVID-19

3 min read
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sragen, Tatag Prabawanto (Foto Istimewa)

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sragen, Tatag Prabawanto (Foto Istimewa)

SRAGEN – Bertambah banyaknya kasus COVID-19 di Indonesia masih menunjukkan progres yang tinggi. Banyak daerah yang semula zona hijau, kini telah berubah menjadi zona merah COVID-19. Dan banyak pula daerah yang awalnya zona merah dengan beberapa orang positif COVID-19, kini semakin berwarna merah seiring dengan laju pertambahan kasus positif COVID-19 di daerah tersebut.

Seperti di Sragen. Kabupaten yang berada di ujung timur Provinsi Jawa Tengah ini melaporkan kasus positif COVID-19 di bumi Sukowati tersebut mengalami pertambahan sebanyak tujuh orang dalam waktu 24 jam.

Berdasarkan data yang dirilis Pemkab Sragen Jumat (01/5/2020) tujuh kasus baru positif covid-19 itu berasal dari lima kecamatan. Lima kecamatan itu masing-masing Sidoharjo, Sragen, Gesi, Kedawung dan Masaran. Ironisnya, tujuh tambahan baru itu semuanya berasal dari satu klaster yakni klaster Ijtima Gowa.

Tujuh tambahan kasus positif itu adalah para peserta Ijtima Ulama yang sebelumnya sudah positif saat rapid test beberapa hari lalu.

Data dari laman resmi corona.sragenkab.go.id, tujuh kasus positif baru itu rinciannya tiga warga dari Kecamatan Sragen, dan satu warga masing-masing dari Kecamatan Sidoharjo, Gesi, Kedawung dan Masaran.

Sayangnya, data pasien positif itu hanya cukup sampai pada nama kecamatan. Nama desa asal pasien masih dirahasiakan dan tidak dibuka.

Hingga pukul 15.30 WIB jumlah kasus positif meningkat dari 11 menjadi 18 orang hari ini.

“Ada tujuh tambahan baru kasus positif hari ini. Kalau untuk nama desanya kami nggak tahu. Yang jelas ada tambahan tujuh positif baru sehingga total ada 18 kasus positif sampai hari ini,” papar Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sragen, Tatag Prabawanto, Jumat (01/05/2020).

Sekda Sragen itu menguraikan tujuh positif baru itu semuanya adalah peserta tabligh ijtima ulama Gowa. Mereka berasal dari beberapa kecamatan di Sragen. Kepastian positif itu diketahui dari hasil swab test yang keluar hari ini untuk tujuh peserta itu. Sedangkan 28 peserta lain yang sebelumnya juga positif rapid test, saat ini masih dalam proses menunggu hasil tes swab.

“Mereka tujuh orang yang positif sementara masih di lokasi karantina di Gedung SMS bersama 30 lainnya yang sebelumnya juga positif atau reaktif hasil rapid testnya. Yang 28 orang masih dalam proses,” terangnya.

Tatag menguraikan saat ini, kondisi ketujuh peserta yang positif terpapar covid-19 itu secara umum dalam keadaan baik. Namun karena mereka positif swab test, maka sementara lokasi karantina dipisahkan dengan 30 peserta lainnya yang masih menunggu hasil swab.

“Tambahan 7 yang positif ini kita pisahkan dari 30 lainnya. Tapi tetap di gedung SMS karena mereka harus mendapatkan penanganan khusus,” tukasnya.

Apabila ketujuh pasien positif baru itu nantinya ada gejala mengarah kegawatdaruratan, maka baru akan dirujuk ke rumah sakit lebih atas. Dengan tambahan tujuh pasien positif baru itu, maka hingga petang ini total ada 18 warga Sragen yang positif covid-19.

Rinciannya 6 kasus di Kecamatan Sragen, 4 Kecamatan Sidoharjo, 2 Kecamatan Kalijambe, 1 Kecamatan Gesi, 1 Kecamatan Masaran, 1 Kecamatan Kedawung, dan tiga kasus lagi yang sudah sembuh yakni 1 dari Sidoharjo, 1 dari Plupuh dan 1 meninggal dari Ngrampal.

Dari totak 18 itu, dua di antaranya yang berhasil sembuh yakni pasien klaster Gowa asal Patihan Sidoharjo dan Jabung Plupuh. Selain itu, satu pasien meninggal dunia dari Desa Ngarum, Kecamatan Ngrampal. Sementara jumlah meninggal secara total mencapai delapan orang.

Rinciannya satu pasien positif asal Ngarum Ngrampal, satu pelaku perjalanan (PP) balita 9 bulan asal Kedawung, satu ODP asal Jati Sumberlawang dan lima PDP. Lima PDP itu masing-masing dari Sragen Kota, Desa Celep Kedawung, Desa Gemantar Mondokan, Desa Sambungmacan Sambungmacan, dan Desa Tenggak Sidoharjo. []

Advertisement
Advertisement