DARI SALAH ORANG, SAMPAI SALAH JURUSAN
ApakabarOnline.com – Kejadian ini sebenarnya sudah terjadi lama. Namun, ketika mengingatnya, masih membuat saya tersenyum-senyum sendiri. Iya, waktu itu saya and the gank mau nonton konser Via Vallen di Asia World Expo. Lokasinya terletak lumayan jauh dari tempat tinggalku.
Cerita punya cerita, sehari sebelumnya, ada teman Facebook bernama Dika menghubungi saya melalui WhatsApp. Ia berencana hendak berangkat bareng dengan rombongan kami. Alasannya, takut kesasar karena belum pernah ke lokasi Via manggung. Begitu katanya.
Oke, akhir kata, tepat pada hari Minggu, pagi-pagi buta Dika kembali menghubungi aku, meminta agar jangan sampai ditinggal. Saya pun berjanji menunggunya untuk naik bus bersama.
Dua puluh menit kemudian, Dika mengabarkan kalau ia sudah sampai di Cheung Sha Wan Station. Sedangkan posisi saya di Meifoo. Berarti kurang dua stasiun lagi dia akan sampai ke tempat saya menunggu.
Dengan mengeluarkan ilmu mengira-ngira, 10 atau 15 menit pasti sampai, akhirnya saya antre di bus stop untuk menunggunya. Tak lupa pula aku sampaikan untuk mencari bus yang menuju ke arah Bandara Hong Kong. Jujur, saya lupa dengan wajah Dika, karena di Facebook juga dia jarang unggah foto pribadinya.
Tak lama menunggu, tiba-tiba ada seorang perempuan melambaikan tangan, sambil bilang, ”Tunggu aku, mau nonton Via Vallen, kan?” Aku jawab, iya. Aku tidak banyak tanya, dia Dika atau bukan. Kami langsung tancap dan saya ajak masuk bus bersama. Parahnya, karena lupa wajah si Dika, maka saya berpikir dia adalah Dika yang telah janjian sama saya sebelumnya. Lagi-lagi saya keluarkan ilmu kira-kira.
Setelah duduk di kursi dengan nyaman, saya melihat gelagat aneh dari si mbak itu. Cara bicaranya kasar dan kencang banget. Dandanan kayak penyanyi dangdut, dan gak punya sopan santun lagi. Dalam hati aku berpikir, Dika ketika ditelepon kalem, sopan, dan nada bicaranya lebih slow. Kok ini aneh?
Belum habis aku berpikir, tiba-tiba telepon genggamku berdering, dan muncul nama Dika di layarnya. Aku mengamati dalam-dalam secara bergantian, antara telepon genggam dan si mbak Vianisty yang waktu itu merasa aneh dengan tatapanku.
”Mbak, kamu bukan Dika?” tanyaku pelan, dan dia malah ketawa sambil bilang tidak. Akhirnya aku putuskan mengangkat telepon dari Dika, dan meminta maaf karena salah orang. Saya berpikir kalau perempuan tadi yang di bus stop itu Dika, tetapi ternyata Dika datang di lokasi setelah saya naik bus bersama si mbak itu.
Pikun ya pikun. Untung Dika nggak marah, dan akhirnya kita bisa nonton Via Vallen bareng deh. Meski pada akhirnya Dika yang sampai duluan, karena saya kesasar naik bus yang salah tujuan. Dan si mbak yang tadinya saya kira Dika hilang entah ke mana setelah tahu bus yang saya tumpangi ternyata salah arah. [Wijiati S]