October 14, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Dear All Jomblower, Jangan Takut Menikah, Begini Kemudahan yang Allah Janjikan

3 min read

JAKARTA – Salah satu motivasi bagi mereka yang ingin menikah adalah janji Allah kepada mereka yang menikah untuk menjaga kehormatan.

Di zaman ini fitnah syahwat begitu besar dengan adanya internet, sosial media dan pergaulan yang sudah tidak sesuai fitrah manusia. Menikah adalah salah satu solusi untuk menjaga kehormatan diri dan mencegah terjerumus dalam perzinahan.

Oleh karena itu menikah menyempurnakan setengah agama, yaitu terlindungi dari fitnah syahwat dan zina, karena ia sudah menyalurkannya kepada yang halal, seorang wanita yang ia cintai yaitu istrinya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya.” [HR. Al Baihaqi, As Silsilah Ash Shahihah no. 625]

Al-Qurthubi menjelaskan maksud hadis di atas:

“Siapa yang menikah berarti telah menyempurnakan setengah agamanya. Karena itu bertakwalah kepada Allah untuk setengah yang kedua.”

Makna hadis ini bahwa menikah akan melindungi orang dari zina. Sementara menjaga kehormatan dari zina termasuk salah satu yang mendapat jaminan dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dengan surga.

Beliau mengatakan, ‘Siapa yang dilindungi Allah dari dua bahaya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga, yaitu dilindungi dari dampak buruk mulutnya dan kemaluannnya.’ [Tafsir al-Qurthubi, 9/327].

Melansir Republika.co.id, ada banyak janji Allah SWT untuk orang-orang beriman yang menikah.

Allah akan mencukupkan bagi mereka rezeki dari jalan yang halal lagi baik.

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Mahamengetahui.” (QS An Nur ayat 32).

Takut menikah karena merasa tak akan mampu menafkahi keluarga justru bertolak belakang dengan pesan Rasulullah SAW.

Barang siapa yang takut menikah karena takut miskin, maka bukan umatku. (HR Dailami dan Abu Dawud).

Dengan menikah, seseorang dapat menjaga kehormatan dirinya. Allah dan Rasul-Nya menyukai orang-orang yang demikian. Mereka insya Allah akan mendapatkan banyak kemudahan dari sisi-Nya. Nabi SAW bersabda:

“Ada tiga golongan manusia yang berhak mendapatkan pertolongan Allah SWT, yakni seorang yang berjihad di jalan Allah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka, dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya.” (HR Ahmad).

Untuk kaum muda Muslim yang belum sanggup menikah, Nabi SAW menganjurkannya agar berpuasa. Sebab, itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga dari gejolak hawa nafsu. Namun, berpuasa alias membujang terlalu lama pun tidak dianjurkan.

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sejelek-jelek kalian adalah orang yang membujang. (HR Thabrani).

Ketika fisik dan mental sudah siap, tidak perlu menunda-nunda lagi untuk sampai ke jenjang pernikahan.

Rumah tangga yang ideal diisi kerelaan, kesediaan, serta komitmen yang tulus dari suami dan istri untuk merajut rumah tangga. Dengan demikian, terciptalah keluarga yang dipenuhi kasih dan sayang (mawaddah wa rahmah). Insya Allah, kebahagiaan pun akan menaungi mereka.

“Di antara tanda-tanda (kebesaran dan kekuasaan) Allah adalah Dia menciptakan dari jenismu pasangan-pasangan agar kamu (masing-masing) memperoleh ketenteraman dari (pasangan-pasangan)-nya, dan dijadikannya di antara kamu mawaddah wa rahmah. Sesungguhnya, yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kamu yang berpikir.” (QS Ar Rum ayat 21).

Bagi para pemuda dan jomblo, apabila ingin menikah janganlah ragu-ragu. Mengutip dari Muslim.or.id, hendaknya luruskan niat menikah. Dan sebelum mengambil keputusan, hendaknya berdiskusi serta musyawarah dahulu dengan orang tua, ustaz dan teman-teman yang punya pengalaman yang sama, yaitu ingin segera menikah untuk menjaga kehormatan.

Misalnya Anda sedang kuliah dan ingin menikah, Anda bisa melakukan diskusi dan musyawarah dengan orang tua dan ustaz. Diskusikan dengan mereka yang punya pengalaman menikah sambil kuliah, bisa jadi keadaan dan pengalaman setiap orang berbeda-beda. Insya Allah semua ada solusi apabila bisa didiskusikan dan dimusywarahkan baik-baik.

Apabila kita sudah musyawarah dan berazam kuat, hendaknya kita lakukan dan kemudian bertawakkal kepada Allah setelah berusaha.

Allah Ta’ala berfirman, “Dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” [QS. Ali ‘Imran: 159].  []

Advertisement
Advertisement