April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Delapan Daerah di Jatim Berstatus Zona Merah, Gubernur Khofifah Minta Warga Tingkatkan Penerapan Prokes

2 min read

SURABAYA – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawangsa meminta warga Jatim untuk meningkatkan protokol kesehatan (Protkes). Imbauan ini sejalan dengan  lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah daerah di Jatim, khususnya di 8 kota kabupaten yang saat ini sudah masuk ke zona merah.

Munculnya daerah baru dengan risiko tinggi penularan corona ini berdasarkan update data Tim Covid-19.  Delapan wilayah zona merah terseut yakni Kabupaten Tulungagung, Bojonegoro, Tuban, Kota Malang, Lumajang, Kota Blitar, Mojokerto dan Kota Madiun.  Sedangkan 30 wilayah lain di Jatim berisiko sedang atau zona oranye, sehingga dari 38 kabupaten/kota di Jatim tidak ada satu pun daerah yang berisiko rendah atau zona kuning, apalagi hijau.

Sementara itu, jumlah kasus Covid-19 bertambah 896 kasus, sehingga total kasus virus corona di Jatim sebanyak 83.217 kasus. Dari jumlah itu, yang sembuh sebanyak 911 orang (akumulasi 71.378 orang). Sementara yang meninggal dunia bertambah 61 orang (akumulasi sebanyak 5.762 orang).

Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya terus meningkatkan kapasitas bed isolasi, di antaranya menyiapkan 18 Rumah Sakit (RS) rujukan baru dan RS Darurat di Surabaya, Malang dan Jember. Tambahan RS ini diharapkan akan mampu merelaksasi beban RS di Jatim. “Kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan terbaik dalam pandemi Covid-19 ini,” katanya.

Untuk wilayah Malang Raya, RS Darurat Lapangan ditempatkan Polkesma yang terletak di Jalan Ijen Boulevard. Sedangkan untuk di Jember, RS Paru Jember disiapkan sebagai RS khusus melayani pasien Covid-19. Di RS Paru Jember, Pemprov Jatim juga menyiapkan sebanyak 100 lebih tempat tidur yang fokus melayani pasien Covid-19.

“Saya berharap masyarakat semakin meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Mengingat penerapan protokol kesehatan yang ketat terbukti sangat efektif mencegah penularan virus corona,” katanya. []

Advertisement
Advertisement