Derita Gangguan Jiwa, Ratusan Mantan PMI di Daerah Ini Berstatus ODGJ
SUKABUMI – Fakta memilukan terungkap dan ditemukan di Kebonpedes Sukabumi. Dikawasan tersebut, ditemukan 150 PMI alami gangguan jiwa dan kini berstatus ODGJ.
Jumlah tersebut dihitung sejak tahun 2012 hingga tahun 2022 oleh Yayasan Unit Informasi Layanan Sosial (UILS) ODGJ Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi.
Mengutip tayangan MNC Portal Indonesia, Jumat (28/01/2022), Kepalad Desa Jambenenggang, Ojang Apandi mengatakan bahwa berbagai permasalahan yang dialami oleh pahlawan devisa tersebut menjadi sebab terjadinya depresi, mulai ketika bekerja di luar negeri hingga sepulangnya ke Tanah Air.
“Totalnya ada 150 orang, namun saat ini yang kita layani berjumlah 70 orang,” ujarnya.
Ojang menjelaskan bahwa faktor penyebab ratusan warga Kecamatan Kebonpedes ini mengidap gangguang jiwa, di antaranya karena mereka sering mendapatkan perlakukan yang tidak menyenangkan dari majikan di luar negeri.
“Iya, ada upahnya yang tidak dibayar olah majikannya, lalu saat mereka pulang ke kampung halamannya uangnya sudah habis, baik oleh keluarga maupun oleh suaminya. Bahkan ada yang uangnya habis dipakai oleh suaminya untuk menikah lagi. Lalu ada juga saat mereka bekerja di luar negeri mendapatkan kekerasan dari majikannya. Sehingga mereka stres hingga mengalami gangguan jiwa. Jadi memang banyak faktor ratusan mantan buruh migran ini menjadi ODGJ,” ujar Ojang.
Ojang menambahkan bahwa eks pekerja migran tersebut kini dinaungi oleh Yayasan Unit Informasi Layanan Sosial (UILS) ODGJ Kecamatan Kebonpedes, yang juga diketuai oleh dirinya.
“Awal terbentuknya di bawah Kementrian Sosial, lalu program tersebut berakhir dan kini kami lanjutkan dengan alasan kemanusiaan untuk merawat ODGJ eks pekerjaan migran tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut Ojang mengatakan bahwa kendala yang dihadapi oleh Yayasan UILS sekarang adalah keterbatasan dana untuk merawat ODGJ tersebut.
“Selain itu obat-obatan yang tidak tersedia membuat pengobatan ODGJ terhambat dan sering mengamuk ketika tidak ada obat yang dikonsumsinya, oleh karena itu kami mengharapkan adanya bantuan dari berbagai pihak untuk dapat terus merawat ODGJ ini hingga sembuh,” pungkasnya. []