Di Bidang Kesehatan, Pekerja Migran Indonesia Menjadi Incaran Banyak Negara
JAKARTA – Pemerintah menyatakan peluang penempatan pekerja migran di sektor kesehatan, terutama perawat, makin terbuka lebar seiring dengan melandainya kasus Covid-19. Tak hanya itu, peluang itu makin didukung dengan banyaknya negara yang membutuhkan tenaga kerja perawat dari luar negeri.
Jepang menjadi negara yang paling rutin membuka peluang kerja untuk tenaga kesehatan (nakes). Pemerintah Indonesia menjalin sejumlah kerja sama dengan pemerintah luar negeri untuk mengisi kebutuhan nakes tersebut.
Selain mengisi kebutuhan tenaga kesehatan di luar negeri, penempatan tenaga kesehatan ini menjadi salah satu cara untuk memaksimalkan penyerapan SDM kesehatan.
Yang terbaru, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengadakan kick-off program penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) perawat skema Government to Government (G to G) ke Jerman pada Februari tahun ini.
Indonesia menjadi negara pertama penempatan PMI di Jerman dengan skema G to G setelah berlakunya Undang-undang imigrasi Jerman terbaru. Melalui program ini, sekitar 200 nakes akan bekerja di Jerman pada semester kedua tahun ini.
Program G to G di Jerman ini menjadi kelanjutan dari program serupa ke Korea Selatan dan Jepang pada 2021.
“Saat ini Belanda dan Jerman sudah mulai merekrut perawat dari Indonesia. Kalau jepang sudah lama, beberapa negara sudah membutuhkan dan menginginkan tenaga kerja kita,” jelas Direktur Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes Sugiyanto.[]
Sumber Bisnis Daily