May 30, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Di Hong Kong Namanya Dewi Astuti, PMI Asal Balong Ponorogo Menjadi Buron Narkoba Dua Ton

2 min read

JAKARTA – Berkali-kali, aparat penegak hukum menemukan pekerja migran Indonesia masuk dalam pusaran kartel narkotika dan obat obatan terlarang. Mayoritas mereka kedapatan menjadi bagian dalam peredaran barang haram tersebut. Mulai dari yang kelas gram, ons, kilo banyaknya.

Kabar mengejutkan, terkini didapati lagi seorang pekerja migran Indonesia asal Ponorogo terjerat dan menjadi buronan interpol dibalik penemuan 2 ton sabu sabu.

PMI tersebut berdasarkan identitasnya dikenali sebagai Dewi Astutik (43). Data ini didasarkan pada identitas dalam KTP serta paspornya. Dimana dalam identitas tersebut, Dewi Astutik merupakan warga Dukuh Sumber Agung, Desa/Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo.

Saat dilakukan penelusuran ke lokasi dalam identitas tersebut, Kepala Dusun Sumber Agung, Gunawan, membenarkan bahwa alamat yang disebutkan (RT 01 RW 01) memang ada di wilayahnya, tetapi ia tidak mengenal nama Dewi Astutik.

“Kalau alamatnya memang di sini, tapi orangnya saya tidak kenal. Nama Dewi Astutik belum pernah terdengar di sini,” tegas Gunawan saat dikonfirmasi wartawan, Selasa, 27 Mei 2025.

Ia mengaku sempat didatangi polisi untuk verifikasi data, namun tidak ditemukan warga bernama Dewi Astutik di lokasi tersebut.

Kebingungan serupa diungkapkan warga setempat, Sri Wahyuni. Ia menyebut tidak ada nama Dewi Astutik di lingkungannya, meski foto yang beredar mirip dengan seorang tetangganya berinisial PA.

“Kalau Dewi Astutik tidak ada. Yang ada PA, sudah lama jadi TKW dan jarang pulang,” ujar Sri.

Menurutnya, PA terakhir terlihat pulang ke Ponorogo sekitar setahun lalu sebelum kembali bekerja ke luar negeri.

Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan Gunawan. Gunawan menyampaikan, berdasarkan foto yang ada di fotokopi KTP maupun paspor, wanita itu merupakan warganya yang bernama PA. Saat ini, PA juga diketahui sedang bekerja di luar negeri.

“PA ini pernah bekerja di Hongkong dan Taiwan. Memang kerja di luar negeri, dan sudah lama berangkatnya,” ujarnya.

Nama Dewi Astuti, seorang warga negara Indonesia asal Jawa Timur, kini menjadi sorotan utama dalam pengungkapan kasus besar narkotika internasional. Ia diduga kuat menjadi otak di balik pengiriman 2 ton sabu yang diamankan dari KM Sea Dragon Tarawa di perairan Karimun, Kepulauan Riau, pada awal Mei 2025.

BNN merilis nama Dewi Astutik sekaligus memperlihatkan tangkapan 2 ton sabu di Dermaga Bea Cukai Batam, Tanjunguncang, Batam, Kepulauan Riau, pada Senin (26/5/2025).

Dewi Astutik adalah pengendali serta perekrut kurir untuk jaringan internasional di Indonesia.

Kepala BNN RI, Komjen Marthinus Hukom, mengungkapkan bahwa informasi soal Dewi Astutik  diperoleh dari pemeriksaan terhadap empat orang WNI yang merupakan ABK kapal tersebut, yakni Fandi Ramdani, Leo Candra Samosir, Richard Halomoan, dan Hasiloan Samosir.

“Keempat WNI yang diamankan memiliki hubungan dengan Dewi Astuti dan kini berada di jaringan internasional Golden Triangle,” ujar Marthinus.

BNN menduga Dewi Astutik saat ini tengah berada di sekitar wilayah Kamboja. Alasannya operasi jaringan pengedar narkoba geng Dewi Astutik berkutat di Thailand, Myanmar, dan Laos.

Untuk bisa menangkap Dewi Astutik, BNN telah bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN). []

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Advertisement

Leave a Reply