Di Hong Kong, PMI Banyak Yang Meninggal Terserang Stroke, Lakukan Ini Untuk Mencegahnya
2 min readHampir setiap bulan, nama PMI disebut telah menjadi korban serangan stroke. Beberapa diantara mereka ada yang hingga meninggal dunia, namun beberapa juga tertolong meski meninggalkan bekas gangguan motorik yang mengganggu aktifitas sehari-harinya. Banyaknya jumlah PMI yang ditemukan mengalami serangan stroke, bahkan tiba-tiba tanpa didahului dengan gejala mencolok yang dirasakan, disinyalir akibat buruknya kebiasaan hidup yang dilakukan. Pola makan dan pola istirahat diperparah dengan lemahnya kesadaran untuk selalu memeriksakan kondisi kesehatan saat tidak merasakan keluhan sakit, menjadi pemicu semakin banyaknya korban berjatuhan.
Dokter spesialis saraf RS Imanuel Way Halim, dr Ruth Mariva, menyebutkan serangan penyakit stroke dapat dicegah atau diminimalkan dengan mengontrol faktor risikonya serta menjaga pola hidup sehat.
“Upaya mencegah stroke di antaranya dengan mengelola faktor risiko stroke secara baik dan benar,” kata Ruth, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (7/4/2018).
Menurut dia, faktor risiko utama stroke adalah darah tinggi, kencing manis dan penyakit jantung. Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat juga menjadi faktor risiko.
Gaya hidup tak sehat, seperti sering mengonsumsi makanan cepat saji, alkohol, merokok, menggunakan narkoba, kurang berolah raga, serta memiliki kolesterol dan asam urat tinggi.
Kepala Pusing Berkunang-Kunang ? Kenali Penyebab Dan Cara Mengatasinya
“Untuk pemecahan masalah hipertensi, perlu dilakukan deteksi dini dengan memeriksa tekanan darah secara rutin,” tambah dia.
Sehubungan dengan itu, ia meminta masyarakat untuk menganut pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat, seperti biji-bijian, sayuran dan buah-buahan, di antaranya jeruk, pisang dan apel.
“Kurangi mengonsumsi garam dan gula, kurangi makanan gorengan/manis dan berlemak tinggi, serta mengonsumsi makanan bervariasi,” tambah dia.
Selain itu, usahakan tidak stres, selalu berpikir positif dan istirahat cukup, seperti tidur 6-8 jam sehari dan berolah raga teratur, serta periksa kesehatan secara teratur, tidak merokok dan tak minum alkohol.
Bagi penderita yang sudah stroke kualitas hidup dapat ditingkatkan dengan tetap semangat, tidak depresi dan latihan teratur.
Menurut dr Ruth, pencegahan dilakukan sebelum kena stroke atau preventif primer, maupun pencegahan stroke berulang atau preventif sekunder.
Stroke adalah suatu kelainanan pada otak yang terjadi mendadak, karena terjadi gangguan aliran darah ke otak. Stroke itu bisa terjadi berupa penyumbatan, atau perdarahan dalam otak atau bawah selaput otak.
“Sehubungan itu, stroke merupakan penyakit penyebab kematian nomor satu dan penyebab kecacatan nomor satu, serta menyebabkan depresi bagi penderitanya,” tambah dia. [Asa/Antara]