April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Kepala Pusing Berkunang-Kunang ? Kenali Penyebab Dan Cara Mengatasinya

4 min read

Kepala pusing berkunang-kunang atau orang Jawa menyebutnya dengan kliyeng-kliyeng  adalah keluhan yang umum dialami orang dewasa. Meski setiap orang bisa berbeda, pada dasarnya kepala kliyengan merupakan sepaket variasi gejala yang mungkin mencakup pusing berputar, kepala nyut-nyutan, sensasi berkunang-kunang, tubuh terasa ringan dan goyah, penglihatan kabur, hingga perasaan ingin pingsan. Biasanya ini tidak disebabkan oleh sesuatu yang mengancam nyawa. Tapi Anda tetap harus waspada.

“Jangan mengabaikannya. Karena bahkan jika kepala kliyengan yang Anda alami ternyata tidak disebabkan oleh sesuatu yang serius, ini bisa mengakibatkan cedera serius ketika Anda oleng terjatuh. Dalam skenario terburuk, penyebabnya mungkin mengancam nyawa,” kata Dr. Shamai Grossman, seorang Profesor kedokteran darurat di Harvard Medical School, dikutip langsung dari laman Harvard Medical School.

Apa saja penyebab kepala kliyengan?

Berikut adalah delapan hal yang menjadi penyebab paling umum dari kepala kliyengan

  1. Berdiri terlalu cepat

Dalam dunia medis, kepala kliyengan akibat berdiri terlalu cepat disebut hipotensi ortostatik. Ini disebabkan oleh tekanan darah yang merosot tajam dalam waktu sepersekian detik. Ketika Anda berdiri terlalu cepat, gaya gravitasi bumi juga menarik paksa aliran darah dalam jumlah besar langsung menuju kaki. Penggenangan darah yang tiba-tiba menurunkan tekanan darah dan jumlah darah yang dipompa ke otak.

Pasokan darah ke otak yang minim kemudian memicu timbulnya rombongan gejala — kepala berkunang, kebingungan, mual, penglihatan kabur dan menggelap, hingga rasa ingin pingsan. Kepala berkunang setelah berdiri mendadak biasanya tidak perlu terlalu dikhawatirkan, tapi jika ini sering terjadi atau malah bertambah parah dan bukannya membaik setelah beberapa menit berlalu, ada baiknya Anda pergi ke dokter.

 

  1. Syok karena kaget

Reaksi serupa juga bisa dipicu saat Anda dikagetkan oleh teman yang melompat dari balik pintu. Ini disebabkan oleh sistem saraf yang bekerja terlalu aktif. Sistem saraf otonom membantu tubuh mengatur pergeseran tekanan darah saat kita berdiri. Tapi seiring bertambahnya usia, sistem ini dapat memburuk, menyebabkan penurunan tekanan darah sementara. Akibatnya, Anda merasa pucat dan pusing berputar.

 

  1. Melewatkan jam makan

Ternyata kelaparan tidak cuma bikin Anda stres dan mudah marah, tapi juga bisa menyebabkan kepala pusing berputar. Saat Anda melewatkan makan, kadar gula darah menurun drastis sehingga tubuh mengaktifkan sinyal stres dan kelaparan. Ini menyebabkan metabolisme tubuh Anda melambat untuk menghemat energi, termasuk kerja otak. Akibatnya, gula darah rendah dapat menyebabkan tubuh menimbulkan beragam gejala buruk, yang mencakup kepala kliyengan, tubuh terasa goyah, hingga rasa ingin pingsan.

 

  1. Dehidrasi

Beberapa orang bisa merasa pusing berputar atau bahkan pingsan karena kehilangan banyak cairan tubuh saat kepanasan dan berkeringat deras. Suhu panas ekstrim memicu aktifnya sebuah jalur di sistem saraf otak yang menyebabkan penurunan tekanan darah.

Tanpa dibantu dengan asupan cairan yang cukup, volume darah Anda akan terus turun sehingga tekanan darah ikut menurun secara drastis. Akibatnya, tidak ada cukup pasokan darah segar yang menuju otak. Ini kemudian memicu timbulnya variasi gejala darah rendah, mulai dari kepala berkunang, kebingungan, mual, penglihatan kabur dan menggelap, hingga rasa ingin pingsan.

Bila Anda merasa pusing karena dehidrasi dan kepanasan, berbaring mengembalikan tekanan darah balik ke jantung dan otak sehingga Anda bisa pulih dengan cukup cepat, katanya. Segelas air juga mungkin cukup untuk membuat Anda merasa lebih baik.

 

  1. Sedang flu

Kepala kliyengan bukan lagi barang baru bagi beberapa orang yang langganan sakit flu. Saat sedang flu, Anda mungkin merasa enggan untuk makan dan minum. Kombinasi dari dehidrasi dan gula darah rendah inilah yang menjadi penyebab di balik keluhan kepala pusing berputar yang Anda alami.

Segelas air mungkin cukup untuk membuat Anda merasa lebih baik, tapi jika flu membuat anda melewatkan makan atau minum hingga berhari-hari, “Air tidak akan cukup untuk menstabilkan kondisi Anda” kata dr. Grossman. Anda mungkin memerlukan asupan cairan lewat infus. Dokter juga dapat menentukan apakah Anda memerlukan cairan elektrolit seperti potasium atau garam.

 

  1. Efek samping obat

Obat-obatan tertentu, seperti obat penghilang rasa sakit, diuretik, dan beberapa pil anti-kecemasan, bisa menyebabkan pusing atau sakit kepala ringan. Entah karena obat itu memengaruhi otak Anda secara langsung, memperlambat denyut jantung Anda, atau menurunkan tekanan darah Anda dengan cara-cara yang dapat memicu gejala tersebut.

Atau, kepala kliyengan yang Anda alami mungkin adalah reaksi alergi terhadap obat yang Anda pakai, tambahnya. Meski kecil kemungkinannya, ada beberapa orang yang menampilkan reaksi anafilaksis terhadap obat-obatan, sehingga mereka mungkin akan merasa mudah pusing atau bahkan pingsan setelah minum obat tersebut. Ini adalah reaksi sistem kekebalan tubuh yang sangat dramatis, yang mengakibatkan pelebaran pembuluh darah sehingga tekanan darah menurun.

Gejala mungkin dapat diatasi dengan menyesuaikan dosis atau mengganti obat. Namun demikian, bicarakan terlebih dulu dengan dokter Anda.

 

  1. Detak jantung tidak normal

Detak jantung yang tidak normal dapat menyebabkan Anda pingsan dengan cepat, sehingga Anda mungkin tidak menyadari gejala pusing dan kliyengan yang mendahuluinya. Detak jantung yang tidak teratur (entah terlalu lambat atau terlalu cepat) disebut aritmia. Pada gilirannya, ini dapat memengaruhi suplai darah yang menuju otak.

Pingsan tiba-tiba tanpa didahului oleh gejala harus Anda waspadai, tandas Melissa S. Burroughs Peña, M.D., asisten profesor kedokteran klinis di divisi kardiologi di University of California, dilansir dari Prevention. Anda mungkin sedang ngobrol dengan teman sebelah dan bisa tiba-tiba pingsan dan terbangun tanpa mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Ini adalah tanda-tanda detak jantung yang tidak normal. Pada banyak kasus, detak jantung tidak normal merupakan penyebab kematian mendadak yang paling umum.

 

  1. Serangan jantung atau stroke

Pada kasus yang paling serius, kepala kliyengan bisa menjadi tanda serangan jantung atau stroke. Terutama jika keluhan kepala pusing berputar dibarengi dengan nyeri dada, sesak napas, mual, nyeri rahang, kelemahan otot, sulit bicara atau berjalan, atau sensasi kebas maupun kesemutan. Penurunan aliran darah ke otak yang menyebabkan merasa pusing bisa disebabkan oleh pembekuan darah di otak, kata Burroughs Peña, yang bisa menyebabkan stroke iskemik.

 

Yang harus dipahami, kepala kliyengan bisa menjadi satu-satunya tanda serangan jantung atau stroke pada golongan lansia, terutama jika keluhan tidak kunjung membaik. Berapapun usia Anda, jika Anda mengalami gejala serangan jantung atau stroke, sangat penting untuk segera mendapatkan bantuan medis darurat. [Asa/Net]

Advertisement
Advertisement