July 27, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Diajarkan di 355 Lembaga Pendidikan Dunia, Yuk Bangga Gunakan Bahasa Indonesia

2 min read

JAKARTA – Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir, berencana mulai mengajarkan bahasa Indonesia kepada para mahasiswanya pada  2020. Rencana ini menambah daftar pengajaran bahasa Indonesia di luar negeri yang sudah mencapai 355 lembaga yang tersebar di 41 negara di dunia.

“Ini merupakan salah satu upaya kami dalam diplomasi bahasa,” ujar Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Dadang Sunendar, seperti dilansir Antara, Kamis (04/07/2019).

Dia menjelaskan, pihak Universitas Al Azhar akan bekerja sama dengan tiga perguruan tinggi untuk pembukaan program studi ini. Ketiga perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Universitas Islam Negeri Maulana Ibrahim Malang.

Untuk tahap awal, kata Dadang, pembukaan program studi bahasa Indonesia di luar negeri memang akan terasa berat pada dua tahun pertama. Namun berdasarkan pengalaman di negara lain, proses pengajaran akan berjalan lancar setelah sistem terbentuk dengan baik.

“Seperti di Australia, bahasa Indonesia masuk ke dalam kurikulum dasar dan menengah,” imbuhnya.

Dalam rangka mendukung diplomasi bahasa tersebut, jelas dia, Kemendikbud mengirimkan puluhan pengajar Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) ke sejumlah negara setiap satu semester. Sampai tahun ini, tercatat sudah delapan gelombang pengajar BIPA yang diberangkatkan. Mereka telah melayani sebanyak 3.444 orang.

Dadang menambahkan, Kemendikbud juga menyelenggarakan program pembekalan calon tenaga pengajar BIPA. Salah satunya yang akan dilaksanakan pada 26 Juni – 5 Juli 2019 bertempat di Kota Bogor.

Kegiatan itu, katanya, bertujuan untuk menghasilkan pengajar BIPA yang mumpuni dan siap untuk melaksanakan tugas diplomasi kebahasaan khususnya di luar negeri pada masa tugas 2020. Dalam pembekalan itu, pihaknya melatih sekitar 35 pengajar BIPA. Mereka terdiri dari peserta pengajar BIPA, duta bahasa tingkat nasional, serta pengajar BIPA lokal di Timor Leste dan Mesir.

“Kami berharap semakin banyak lembaga yang mengajar Bahasa Indonesia negara lain,” tutupnya. []

Advertisement
Advertisement