Dianggap Berbahaya, Segala Bentuk Renovasi Di Hong Kong Dilarang
1 min readHONG KONG – Maraknya renovasi bangunan perumahan yang dilakukan bukan oleh pengelola gedung, menjadi perhatian serius otoritas Hong Kong. Pasalnya, berbagai pendapat mengkhawatirkan maranya renovasi ilegal ini menjadi pemicu kecelakaan fatal yang memakan korban jiwa. Kejelasan standart keamanan yang terus dipertanyakan.
Renovasi yang dimaksud sedang menjadi sorotan adalah renovasi pada bagian balkon perumahan pada bangunan bertingkat atau flat apartemen. Di beberapa daerah, otoritas Hong Kong Menemukan fakta seperti ini sudah berlangsung sejak lama. Para pelaku rata-rata beralasan melakukan renovasi karena kebutuhan sarana dan prasarana dari tempat tiinggal mereka.
Balkoni yang semestinya harus kosong, banyak yang disulap menjadi tempat jemuran baju, tempat menaruh tanaman, hingga ada pula yang menjadikannya sebagai gudang menyyimpan barang rongsokan rumah tangga.
Seperti diberitakan Oriental group, Departemen perumahan rakyat, Hong Kong menyebut, sebenarnya dari sisi struktur bangunan, para pelaku renovasi tidak melakukan perubahan. Jadi sesuai dengan undang-undang perumahan, yang dilakukan oleh para pelaku tidak melanggar undang-undang. Namun, setelah diteliti oleh tim yang ditunjuk, renovasi yang dilakukan membahayakan keselamatan.
Juru bicara departemen perumahan menyebutkan, renovasi yang dilakukan oleh para pelaku menggunakan bahan yang tidak aman. Selain mengganggu pemandangan, renovasi tersebut meskipun tidak melanggar undang-undang yang berlaku, tapi dianggap tidak memenuhi standart keselamatan.
Seorang anggota Dewan Legislatif, Kwok Wai-keung, hal ini harus segera disikapi dengan membuat aturan baru. Melegalkan tapi dengan pengawasan yang ketat demi terpenuhinya standart keselamatan, atau melarang total. [Asa/Oriental]