Dilanda Omicron, Begini Seruan Otoritas Hong Kong Terkait Penggunaan Masker

Pakar Epidemiologi Hong Kong, sekaligus konsultas bidang penyakit menular Hong Kong, Profesor. Yuen Kwok-yung (Foto SCMP)
HONG KONG – Penularan dan penyebaran varian omicron di klaster lokal Hong Kong membuat berbagai pihak mereaksi. Beberapa kalangan meyakini, untuk memproteksi diri dari paparan wabah omicron dianjurkan menggunakan masker bedah yang dilapisi dengan masker kain atau masker lainnya, atau dobel masker bedah sekali pakai.
Hal tersebut menyeruak, menyusul diumumkannya tipikal varian omicron yang mudah menyebar melalui udara bebas.
Menyikapi berbagai pandangan yang terswebar, pakar Epidemiologi Hong Kong, sekaligus konsultas bidang penyakit menular Hong Kong, Profesor. Yuen Kwok-yung menyatakan, memang benar, bahwa omicron bisa menular lewat udara bebas, hingga karena hal tersebutlah salah satunya yang membuat varian ini bisa menyebar dan menular dengan cepat.
Namun demikian, Yuen mengatakan, mengenakan masker bedah dilapisi dengan masker kain adalah sesuatu yang tidak dibenarkan. Dan merangkap masker bedah dua kali untuk sekali pakai juga sesuatu yang tidak mengenakkan dan menganggu kenyamanan bernafas.
Untuk itu, Yuen mengatakan, situasi di Hong Kong saat ini masih bisa diantisipasi dengan cukup mengenakan satu lapir masker bedah saja. Namun demikian, perhatian terhadap penggunaan masker bedah harus lebih ditingkatkan.
Hal tersebut adalah, durasi lama pemakaian dan cara memakai yang benar sehingga keberadaan satu lapis masker bedah bisa efektif melindungi dan mencegah penularan virus corona.
Menanggapi kemungkinan penggunaan masker jenis N95, Yuen mengatakan, situasi di Hong Kong saat ini tidak seperti di Amerika Serikat atau negara-negara lain dengan kasus penularan yang sangat tinggi. Jadi keberadaan masker N95 di Hong Kong belum urgen diperlukan. []