March 27, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Dipulangkan, Enam PMI Korban TPPO di Thailand Asal Jatim, Disambut Gubernur Khofifah

2 min read

SURABAYA – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, telah menerima enam Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jawa Timur yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Thailand.

Pertemuan tersebut berlangsung setelah Gubernur Khofifah menandatangani berita acara bersama Sesditjen Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (RI), Didik Eko Pujianto, di Lobby Tribrata Mapolda Jatim pada Senin (26/6) malam.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Toni Harmanto dan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI). Keenam PMI tersebut berasal dari Kabupaten Jember dan Banyuwangi,

Gubernur Khofifah mengungkapkan apresiasinya atas kolaborasi dan upaya perlindungan yang dilakukan oleh pihak Kepolisian, terutama Polda Jawa Timur, serta Kementerian Luar Negeri RI dan BP3MI.

“Dengan rasa syukur, hari ini kita dapat melihat enam orang PMI yang merupakan korban TPPO kembali dengan selamat ke Jawa Timur. Ini adalah hasil kerja keras yang luar biasa dari Kementerian Luar Negeri dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, khususnya jajaran Polda Jawa Timur,” ujar Gubernur Khofifah.

Khofifah juga memberikan pesan terkait TPPO kepada warga Indonesia yang berencana bekerja di luar negeri agar memastikan bahwa proses yang mereka jalani sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Ia menegaskan bahwa tindakan yang tidak sesuai dengan prosedur atau ilegal tidak boleh dilakukan.

Gubernur Khofifah menambahkan bahwa langkah-langkah pencegahan perlu dilakukan mulai dari tingkat desa atau kelurahan dengan melibatkan kerja sama antara Kepala Desa, Lurah, Bhabinsa, dan Babinkamtibmas.

Selain itu, setiap warga yang akan pergi meninggalkan daerahnya untuk waktu yang lama harus melaporkannya kepada lurah dan kepala desa.

“Ketiga elemen penting di tingkat paling bawah, yaitu kepala desa/lurah, bhabinsa, dan babinkamtibmas, harus terus melakukan pemantauan terhadap pergerakan warganya, terutama di desa-desa yang memiliki warga yang cenderung bekerja di luar negeri,” tandasnya.

Gubernur Khofifah juga mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Jawa Timur beserta jajarannya dan BP3MI atas kolaborasi yang tercipta dalam usaha penangkapan tersangka TPPO di luar negeri. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Luar Negeri RI atas respons cepat dalam penanganan kasus ini sehingga para korban dapat dipulangkan.

“Selamat kembali di Jawa Timur, semoga selalu sehat dan mendapatkan pekerjaan yang baik,” tutup Gubernur Khofifah.

Sementara itu, Sesditjen Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI, Didik Eko Pujianto, menyampaikan bahwa Kementerian Luar Negeri RI terus berupaya memberikan perlindungan kepada Warga Negara Indonesia (WNI). Hal ini merupakan tugas moral bagi seluruh diplomat dan merupakan kewajiban mereka untuk melindungi WNI.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Provinsi Jawa Timur karena menunjukkan perhatian terhadap perlindungan PMI yang bekerja di luar negeri. Kami baru saja berdiskusi mengenai betapa sulitnya proses evakuasi,” jelasnya.

Didik menambahkan bahwa ini adalah tantangan yang membutuhkan kerjasama dari semua pihak. Korban eksploitasi TPPO tidak hanya berada di Thailand, tetapi juga di negara lain seperti Filipina, Kamboja, dan Uni Emirat Arab.

“Kami berharap Jawa Timur, sebagai salah satu penyumbang PMI terbesar, memiliki kepedulian yang tinggi dalam kampanye kesadaran publik terhadap perlindungan PMI. Ini adalah cita-cita bersama kita,” tandasnya. []

Advertisement
Advertisement