March 22, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Ditinggal Merantau jadi PMI Istri Diam Diam Menikah Lagi, Seorang PMI Asal Ponorogo Robohkan Rumahnya Sendiri

2 min read

JAKARTA – Sebuah rumah di Desa Baosan Lor, Kecamatan Ngrayun, Ponorogo, Jawa Timur, dirobohkan menggunakan alat berat backhoe pada Selasa (26/11/2024). Kabar yang beredar menyebutkan bahwa rumah tersebut dihancurkan karena sang suami marah setelah mengetahui istrinya mengkhianati.

Kejadian ini menjadi perhatian publik setelah sebuah video berdurasi 29 detik yang menunjukkan proses perobohan rumah itu viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat sebuah backhoe meratakan rumah hingga hancur lebur.

Camat Ngrayun, Bambang Sucipto, menjelaskan bahwa pemilik rumah tersebut adalah pasangan suami istri (pasutri). Sang suami sebelumnya bekerja di luar negeri sebagai pekerja migran Indonesia (PMI), dan dari hasil kerja kerasnya di luar negeri, mereka membangun rumah di tanah milik sang istri. Namun, setelah pulang ke tanah air, sang suami mendapati bahwa istrinya meminta cerai.

“Setelah pulang dari luar negeri, si istri minta cerai. Ternyata, istri sudah menikah lagi dan membawa suami barunya untuk tinggal di rumah yang dibangun dari hasil keringat suami pertama,” ungkap Bambang.

Kepala Desa Baosan Lor, Parlan, mengungkapkan bahwa sebelum perobohan rumah, pihak pria sudah meminta izin kepada pihak desa. Namun, ia dan petugas Bhabinkamtibmas telah mengingatkan agar tidak melakukan perobohan tersebut.

“Sebelum ke lokasi, saya sudah mengingatkan agar tidak merobohkan rumah, namun dia tetap bersikeras,” kata Parlan.

Menurut Parlan, perobohan rumah itu dilakukan secara mendadak dan spontan. Meskipun masalah perselingkuhan tidak diketahui lebih rinci, Parlan menyebut bahwa tindakan suami tersebut didorong oleh rasa emosi yang meluap setelah mengetahui kenyataan yang mengecewakan.

Warga sekitar dan pihak desa sempat mencoba menahan perobohan rumah tersebut, tetapi sang suami tetap melanjutkan aksinya.

“Saya mengingatkan untuk bersabar, namun dia tetap ingin merobohkan rumah itu,” terang Parlan.

Proses perobohan rumah yang dibangun dengan susah payah oleh sang suami memicu berbagai reaksi dari masyarakat, karena tindakan tersebut dianggap terlalu ekstrem.

Meskipun demikian, pihak desa telah melakukan upaya untuk menghentikan aksi tersebut, termasuk dengan memberi teguran dan nasihat kepada pihak pria agar tidak merusak rumah tersebut.

Kejadian ini menjadi peringatan tentang betapa kompleksnya permasalahan rumah tangga yang dapat berujung pada tindakan drastis seperti perobohan rumah. Meski begitu, banyak pihak berharap masalah ini dapat diselesaikan dengan cara yang lebih baik dan bijaksana. []

Advertisement
Advertisement