April 23, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Ditinggal Suami Menjadi PMI ABK di Taiwan, Istri di Kampung Halaman Dimutilasi Mantan Pacar

3 min read

SEMARANG – Entah apa yang akan dirasakan H (28) setelah nanti mengetahui bahwa K (24) sang istri tercinta tak lagi bernyawa dalam kondisi mengenaskan, dimutilasi oleh mantan pacarnya di Semarang.

Dihimpun dari berbagai sumber media, K merupakan ibu rumah tangga yang terakhir kali diketahui bekerja menjadi buruh di sebuah pabrik di Semarang.

K memiliki riwayat masa allu pernah hamil diluar nikah saat berpacaran dengan IS (32) yang waktu itu tidak mau bertanggung jawab atas kehamilan K diusianya yang masih 17 tahun.

Keluarga K mendesak IS beberapa kali, namun IS berikut keluarganya menolak bertanggung jawab. Walhasil, keluarga K melaporkan peristiwa tersebut kepada Polisi yang berujung pada pemenjaraan IS selama 6 tahun di Kabupaten Tegal Jawa Tengah.

Tahun 2022 ini, IS kembali menghirup udara bebas. Namun K selama 6 tahun berjalan sudah berhasil move on dari luka masa lalunya dan telah menikah dengan H yang kini tengah menjadi PMI ABK disebuah kapal pencari ikan di Taiwan.

Tak dinyana, ternyata IS yang menaruh dendam kepada K berusaha mencari K ke Semarang dan berhasil menemukan tempat kosnya.

Di tempat Kos K, IS yang sakit hati melakukan penganiayaan baik fisik maupun psikis hingga mengakibatkan K meninggal dunia.

Mengetahui K telah tidak bernyawa, untuk menghilangkan jejak, IS memotong motong atau memutilasi jasad K menjadi 13 bagian dan dibuang ke beberapa tempat yang terpisah.

Sebelum membuang potongan jasad K, IS sempat menguras seluruh barang berharga milik K senilai 2,4 juta rupiah berupa uang, beberapa gram perhiasan serta menguras isi ATM milik K.

Kasus ini terungkap sesaat setelah warga menemukan potongan tubuh manusia di sebuah kawasan industri Cimory Semarang.

Polisi yang menerima laporan langsung melakukan pengembangan. Dan menyusul kejadian selanjutnya, ditemukan beberapa potongan tubuh manusia di tempat berbeda.

Setelah dilakukan rekonstruksi dan uji forensik, akhirnya Polisi mendatangi ayah K di Tegal untuk dibawa ke Semarang.

Setelah diambil sampel DNAnya dan dicocokkan dengan DNA potongan tubuh yang ditemukan, ahli Forensik menyatakan menemukan kesesuaian DNA antara ayah K dengan potongan tubuh tersebut.

Dari situlah kemudian dinyatakan bahwa potongan tubuh tersebut merupakan jasad K yang telah dimutilasi.

Berbekal informasi awal dan bukti-bukti penunjuk, akhirnya Polisi berhasil meringkus IS yang sempat melarikan diri ke Tegal Jawa Tengah.

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, motif pembunuhan disertai mutilasi yang dilakukan IS yakni sakit hati.

“Pelaku ini adalah residivis kasus pencabulan dengan korban yang sama. Setelah bebas dari rutan dan masih memiliki rasa suka kepada korban,” kata Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat konferensi pers kasus tersebut di Mapolres Semarang, Selasa (26/07/2022).

Kemudian pelaku mendatangi korban yang sudah bekerja disalah satu pabrik di Kabupaten Semarang. Pelaku berhasil menemukan rumah kos korban di Jalan Soekarno Hatta, Bergas pada 16 Juli 2022.

Dalam pertemuan tersebut terjadi cekcok antara pelaku dan korban. Pelaku pun sakit hati dan akhirnya pada Minggu (17/07/2022), lelaki yang badannya dipenuhi tato itu, mencekik korban hingga tewas di kamar kos. “Pelaku membunuh korban dengan cara mencekik lehernya. Pelaku membunuh korban karena sakit hati lantaran tersinggung dengan perkataan korban,” kata dia.

Tak hanya itu, pelaku lantas memotong-motong tubuh korban menjadi 13 bagian dan dimasukkan dalam tujuh kantong plastik. Mutilasi dilakukan pelaku hingga 19 Juli 2022. Kemudian potongan-potongan tubuh korban dibuang di sungai di sekitar tempat kos korban dan Sungai Kretek, Kalongan, Ungaran Timur.

Kepada awak media, ayah K mengaku belum mengabari suami K lantaran khawatir akan membuat kondisi psikisnya terguncang mengingat suami K saat ini tengah menjadi PMI ABK disebuah kapal di Taiwan. []

 

Advertisement
Advertisement