Doa dan Amalan Agar Terhindar dari Sifat Ghibah
ApakabarOnline.com – Ghibah adalah perbuatan meneeritakan kebutuhan-keburukan orangain di mana ketika ia mendengar pasti tidak menyukainya. Salah satu hadis nabi menjelaskan makna ghibah sebagai berikut:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ : أَتَدْرُوْنَ مَا الْغِيْبَةُ ؟ قَالُوْا : اللهُ وَ رَسُوْلُهُ أَعْلَمُ، قَالَ : ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ، فَقِيْلَ : أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِيْ أَخْيْ مَا أَقُوْلُ ؟ قَالَ : إِنْ كَانَ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ، وَ إِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدْ بَهَتَّهُ
Artinya: “Dari Abu Hurairah RA bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: “’Tahukah kalian apa itu ghibah?’ Lalu sahabat berkata: ‘Allah dan rasulNya yang lebih tahu’. Rasulullah bersabda: ‘Engkau menyebut saudaramu tentang apa yang dia benci’. Beliau ditanya: ‘Bagaimana pendapatmu jika apa yang aku katakan benar tentang saudaraku?’ Rasulullah bersabda: ‘jika engkau menyebutkan tentang kebenaran saudaramu maka sungguh engkau telah ghibah tentang saudaramu dan jika yang engkau katakan yang sebaliknya maka engkau telah menyebutkan kedustaan tentang saudaramu.’” (HR. Muslim no. 2589)
Ghibah tentu saja dilarang oleh agama. Siapapun tidak boleh melakukan ghibah atas dasar apapun. Ghibah dianggap sebagai suatu kejelekan yang bisa mencelakanan diri pelaku dan orang lain yang dighibahi.
Berikut agar kita bisa menghindari perilaku ghibah:
- Mengingat semua amal akan dicatat dan dipertanggungjawabkan
Kita harus sadar bahwa segala sesuatu apa yang telah kita ucapkan semuanya akan dicatat dan akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah sebagaimana Allah berfirman yang artinya :
ما يَلفِظُ مِن قَولٍ إِلّا لَدَيهِ رَقيبٌ عَتيدٌ
Artinya: “Tiada suatu ucapan apapun yang diucapkan melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaf ayat 18).
- Mengingat aib sendiri
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, sebagaimana disebutkan dalam Az-Zuhd war Raqaiq Ibnul Mubarak, hakaman 211, sebagai berikut:
يبصر أحدكم القذاة في أعين أخيه، وينسى الجذل- أو الجذع – في عين نفسه
Artinya: “Salah seorang dari kalian dapat melihat kotoran kecil di mata saudaranya, tetapi dia lupa akan kayu besar yang ada di matanya.”
- Anggap diri lebih rendah dibanding orang lain
‘Abdullah Al Muzani mengatakan, sebagaimana disebutkan dalam kitab Hilyatul Auliya halaman 226, jilid 2, sebagai berikut:
إن عرض لك إبليس بأن لك فضلاً على أحد من أهل الإسلام فانظر، فإن كان أكبر منك فقل قد سبقني هذا بالإيمان والعمل الصالح فهو ير مني، وإن كان أصغر منك فقل قد سبقت هذا بالمعاصي والذنوب واستوجبت العقوبة فهو خير مني، فإنك لا ترى أحداً من أهل الإسلام إلا أكبر منك أو أصغر منك.
Artinya: “Jika iblis memberikan was-was kepadamu bahwa engkau lebih mulia dari muslim lainnya, maka perhatikanlah. Jika ada orang lain yang lebih tua darimu maka seharusnya engkau katakan: “Orang tersebut telah lebih dahulu beriman dan beramal shalih dariku maka ia lebih baik dariku.” Jika ada orang lainnya yang lebih muda darimu maka seharusnya engkau katakan, “Aku telah lebih dulu bermaksiat dan berlumuran dosa serta lebih pantas mendapatkan siksa dibanding dirinya, maka ia sebenarnya lebih baik dariku.” Demikianlah sikap yang seharusnya engkau perhatikan ketika engkau melihat yang lebih tua atau yang lebih muda darimu.”
Semoga bermanfaat. Sehingga kita mudah untuk menghindari ghibah. Amin. []