Dorong Peningkatan Ekspor Produk UMKM, Bea Cukai Lakukan Sosialisasi dan Fasilitasi
2 min readSURABAYA – Bea Cukai tak hanya menjadi garda terdepan pengawasan perdagangan negara, tetapi juga mitra strategis dalam mengantarkan UMKM Indonesia ke panggung global. Lewat gelaran UMKM Week yang merupakan rangkaian kegiatan Pekan Raya Bea Cukai (PRBC) yang diselenggarakan secara nasional di berbagai daerah. UMKM Week menjadi ajang berharga bagi para pelaku UMKM untuk memamerkan produknya ke masyarakat dan memahami tata cara perdagangan internasional.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Encep Dudi Ginanjar mengatakan melalui sosialisasi dan materi pengenalan tugas trade facilitator dan industrial assistance, Bea Cukai tidak hanya memaparkan peraturan dan prosedur ekspor, tetapi juga menyoroti potensi besar yang dapat diakses oleh UMKM ketika berani melangkah keluar pasar domestik.
“Semangat kami adalah menghilangkan hambatan yang mungkin dirasakan UMKM dalam berkontribusi pada ekonomi nasional. Bea Cukai hadir untuk memfasilitasi perdagangan dan membantu merambah pasar global,” ujarnya.
Di Surabaya, Bea Cukai Juanda, Bea Cukai Tanjung Perak, Bea Cukai Sidoarjo, dan Balai Laboratorium Bea Cukai (BLBC) Kelas II Surabaya, berkolaborasi memfasilitasi pertumbuhan UMKM melalui acara UMKM Week dengan menggabungkan edukasi kepabeanan dan bazar produk UMKM (09/08). Berpusat di area selasar pelayanan Bea Cukai Tanjung Perak, para peserta UMKM Week berkesempatan menampilkan beragam produk hasil kerja UMKM kepada masyarakat luas serta menerima sosialisasi pengenalan ekspor.
Menanggapi acara tersebut, Encep mengatakan bahwa ini langkah baik dalam membantu UMKM memperluas pangsa pasarnya. “Terlebih adanya kerja sama dengan perwakilan Bea Cukai sebagai atase keuangan yang ditugaskan di manca negara seperti Singapura, Jepang, dan Brussel,” imbuhnya.
Juga di wilayah Jawa Timur, Bea Cukai Kediri mengadakan sosialisasi UMKM bertajuk ‘Bersama Bea Cukai, UMKM Bisa’, Rabu (09/08). Bertempat di Aula Jenggala lantai 3 kantor Bea Cukai Kediri, kegiatan ini turut mengundang Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, serta Pemerintah Kabupaten Kediri. Dalam kesempatan ini dijelaskan kepada pra UMKM terkait langkah ekspor dan program dukungan UMKM ekspor. Juga digelar sharing session kepada para peserta untuk membagikan pengalaman maupun kendala dalam melakukan ekspor.
“Ekspor dapat dilakukan oleh perseorangan, badan usaha, maupun organisasi. Caranya, pertama registrasi nomor induk berusaha (NIB) melalui oss.go.id, lalu kenali produk untuk menentukan HS code, ukur volume kargo dan siapkan dokumen ekspor, buat dokumen pemberitahuan ekspor barang (PEB), sampaikan ke Bea Cukai, terkahir proses ekspor,” rinci Encep.
PEB adalah pemberitahuan pabean ekspor yang digunakan untuk memberitahukan ekspor barang umum. PEB dibuat melalui sistem portal pengguna jasa CEISA 4.0 yang dapat diakses melalui portal.beacukai.go.id. “Panduan CEISA 4.0 dapat diakses melalui https://ceisa40.gitbook.io/portalceisa40/ atau lewat program Klinik Ekspor,” jelas Encep.
Sementara itu, kolaborasi KPP Pratama Maumere Bea Cukai Labuan Bajo mengadakan kegiatan sosialisasi UMKM Week kepada para pelaku UMKM binaan di wilayah Kabupaten Sikka dengan beragam produk unggulannya (08/08). Dengan tema “Bea Cukai Kawan UMKM & Bersama Bea Cukai UMKM Bisa Ekspor”, kegiatan ini merupakan bukti sinergi Kemenkeu Satu dalam mendorong perkembangan produk-produk lokal UMKM di pasar internasional.
“Bea Cukai siap menjadi mitra yang mendukung perjalanan UMKM menuju puncak kesuksesan global. Kami yakin bahwa kesinambungan ekonomi Indonesia bergantung pada kesuksesan UMKM,” pungkas Encep. []