November 21, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Dosa yang Balasannya Sejak di Dunia Hingga di Akhirat

3 min read

JAKARTA – Setiap dosa sekecil apapun, akan mendapat balasan dari Allah, baik di dunia, maupun yang ditangguhkan balasannya hingga hari kiamat. Terdapat beberapa dosa besar yang balasannya akan disegerakan Allah SWT di dunia.

Dari Abu Bakrah r.a, Rasulullah SAW bersabda, ”Setiap  dosa akan diakhirkan (ditunda) balasannya oleh Allah SWT hingga hari kiamat, kecuali al-baghy (zalim), durhaka kepada orang tua dan memutuskan silaturahmi, Allah akan menyegerakan di dunia sebelum kematian menjemput.” (HR Al Hakim, Al Mustadrak No 7345).

Berikut ini tiga dosa besar yang balasannya disegerakan di dunia, dilansir dari Republika.co.id.

 

  1. Berbuat zalim

Zalim adalah perbuatan melampaui batas dalam melakukan keburukan. Perbuatan zalim dapat mengotori hati, seperti sombong, dengki, ghibah, fitnah, dusta, dan lain sebagainya. Karena itu zalim termasuk perbuatan dosa besar.

Orang yang zalim akan mendapatkan balasan di dunia dan siksa pedih di akhirat. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an:

“Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.” (QS Asy-Syura: 42).

 

  1. Durhaka kepada orang tua

Allah SWT memberikan hak atas kedua orang tua kita untuk dihormati. Kita semua tahu kemurkaan Allah bergantung pada murkanya orang tua. Dan ridha Allah bergantung pada ridha orang tua.

Rasulullah SAW pernah bersabda: “Ada dua pintu amalan yang disegerakan balasannya di dunia, yaitu kezaliman dan durhaka kepada orang tua. (HR AL – Hakim).

Balasan atas dosa kita kepada kedua orang tua akan semakin disegerakan, manakala orang tua yang kita zalimi mengadu kepada Allah SWT.

Doa orang tua sangat mustajab, akan menembus langit, dan akan diamini oleh semua malaikat, sehingga Allah pun mengabulkannya.

Rasulullah SAW bersabda: 3 doa yang tidak tertolak yakni doa orang tua, doa orang yang berpuasa dan doa orang yang terzalimi.” (HR Baihaqi).

Karena itu, kita wajib berbuat baik kepada orang tua dan mematuhi segala perkataannya, selama mereka tidak menyuruh kepada kemaksiatan.

Sikap ihsan pada orang tua, baik dalam ucapan maupun perbuatan, merupakan perintah Allah, seperti yang dijelaskan dalam firman Allah SWT:

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang mulia.” (QS Al-Isra: 23).

 

  1. Memutuskan silaturahmi

Islam mengancam dan mengecam secara tegas orang-orang yang memutuskan tali persaudaraan. Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda  dari Abu Muhammad Jubiar bin Muth’im RA:

“Tidak akan masuk surga orang yang memutus (silaturahim).” (HR Bukhari dan Muslim).

Dilansir dari umma.id, Rasulullah SAW mengingatkan, “Tidaklah sebuah dosa yang lebih pantas untuk disegerakan balasannya di dunia dan juga disimpan di akhirat dibandingkan dosa memutuskan silaturrahmi, khianat, dan juga berdusta, dan sesungguhnya amalan ketaatan yang paling disegerakan pahalanya adalah menyambung silaturahmi, sesungguhnya dengan silaturrahmi keluarga akan bahagia, harta akan melimpah dan jumlah keluarga akan bertambah, jika mereka saling menyambung tali silaturrahmi.”

Islam begitu tegas terhadap hubungan baik sesama manusia. Oleh karena itu, orang yang tidak mau berbuat baik dan justru memutus persaudaraan, Islam pun memberikan ancaman yang keras, yakni tidak akan masuk surga sebagai balasannya. Sungguh mengerikan. Wallahu a’lam. []

Advertisement
Advertisement