December 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Dua Anaknya Yang Menjadi PMI Tak Peduli, Kakek Penderita Stroke Ini Viral Fotonya Dikerangkeng

3 min read

ApakabarOnline.com – Gegara diunggah ke laman sosial media, foto seorang kakek tidur tanpa busana di kerangkeng beredar viral di Facebook pada beberapa hari terakhir. Kakek tersebut terlihat tertidur di lantai. Ia berbaring menghadap kiri.

Terlihat dalam foto, bantal maupun kasur tak ada. Kakek tersebut tampak tertidur tanpa busana. Ia berada di dalam ruangan sekira 2×2 meterpersegi. Di dekatnya, piring plastik berwarna oranye terlihat. Piring tersebut diduga menjadi wadah untuk kakek tersebut makan. Selain itu, ada juga botol minum air mineral 1,5 liter.

Ruangan yang ditempati kakek tersebut dikelilingi jeruji, yang membuat tempat tersebut serupa kerangkeng. Foto kakek tidur di kerangkeng pun mendapat tanggapan warganet.

Hal itu kemudian diketahui Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto. Dadang Hartanto langsung mengerahkan bawahannya untuk mengecek kebenaran foto kakek tidur di kerangkeng itu.

Ternyata, foto tersebut bukanlah hoaks alias berita bohong. Hasil penyelidikan polisi menemukan bahwa ada seorang pria yang ditempatkan di tempat yang tidak layak. Pria berusia 68 tahun itu ditempatkan di dalam kerangkeng. Hal tersebut dilakukan anak kandungnya sendiri. Pria itu dikurung di dalam kerangkeng dengan kondisi telanjang. Pria tersebut kemudian diketahui bernama Abdul Zalil (68). Ia merupakan penderita stroke.

Polisi menemukannya di salah satu bangunan di belakang rumah warga, di Jalan Sumber Utama Gang Kolam Simsa, Kelurahan Harjo Sari II, Kecamatan Medan Amplas, Sumatera Utara. Saat ditemukan, kondisi Abdul menyedihkan.

“Saat ditemukan, bapak dengan tiga orang anak ini tidur tanpa alas di ruangan mirip penjara,” kata Dadang, Kamis (17/1/2019).

“Yang lebih memprihatinkan, selama berada di ruangan tersebut, Abdul dalam kondisi telanjang,” sambungnya.

Dadang menjelaskan, selama ini, Abdul tinggal bersama putrinya bernama Rahmadani (28). Mereka mengontrak rumah. Dua anak Abdul lainnya bekerja di Malaysia.

Keduanya sudah tidak peduli dengan keadaan Abdul. Karena tak kunjung sembuh, putrinya mengasingkan Abdul di salah satu ruangan yang ada di belakang rumah yang mereka sewa.

Warga sekitar yang melihat kondisi Abdul sempat kecewa dengan sikap putri korban. Lantaran, ia menelantarkan orangtuanya tanpa belas kasihan.

Saat ini, jajaran Polsek Patumbak dan Kecamatan Medan Amplas sudah membawa Abdul ke rumah sakit untuk dirawat.

“Pak Abdul sudah kami bawa ke rumah sakit untuk dirawat,” kata Dadang.

 

Pengakuan Anak Yang Mengasuh

Dinukil ApakabarOnline.com dari Kompas Group, benar, rumah tempat tinggal sang kakek tersebut berlokasi di Jalan Sumber Utama Gang Kolamsimsa, Lingkungan XIII, Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan.

Kakek tersebut bernama Abdul Zahlil (68). Abdul Zahlil tinggal bersama dengan putrinya, Rahmadani (28), dan menantunya, Tasmoni (33).

Rumah yang mereka tempati merupakan rumah kontrakan. Rumah itu memiliki dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Ukurannya relatif kecil.

Rahmadani mengungkapkan, ayahnya kehilangan kemandirian hidup sejak mengidap penyakit lumpuh. Kondisi tersebut terjadi pada pertengahan September 2018 lalu.

Karena penyakit itu, ayahnya menjadi tak bisa melakukan segala aktivitas sendiri. Hal itu termasuk untuk buang air besar dan buang air kecil.

Sebelum mengidap penyakit tersebut, ayahnya tidur di kamar tidur. Rahmadani dan suaminya seringkali dibuat repot. Hal itu karena kotoran ayahnya melumuri lantai bahkan sampai ke dinding kamar.

Tak tahan menghadapi itu, mereka berdua kemudian membuatkan satu kamar khusus di bagian belakang rumah untuk tempat ayah mereka. Dengan begitu, mereka dapat lebih mudah membersihkan setiap kali ayah mereka buang hajat.

“Kebetulan di kamar yang dahulu ada bapak saya, juga ada barang-barang kami. Terkena sama kotoran bapak. Makanya, kami buatkan kamar itu,” ujar Rahmadani.

Rahmadani membantah, pernah memasukkan ayahnya ke dalam kerangkeng besi. Menurutnya, hal yang terjadi bukan seperti yang ada dalam foto.

“Itu fotonya saat kami baru saja selesai membersihkan bapak. Jadi, kami lepas baju dan celananya,” tutur Rahmadani.

“Sebelum ini, pintu kamar bapak adalah terali besi. Ada pula yang memotret, dan diunggah ke medsos. Jadilah, heboh. Disangka kami mengandangkan bapak kami,” pungkas Rahmadani. []

Advertisement
Advertisement