April 23, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Dua Balita Anak PMI Asal Blitar Menangis Histeris Saksikan Bapaknya Meninggal Dunia

2 min read

BLITAR – Di saat warga Dusun Sanan, Desa Jugo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Rabu (16/1/2019) malam atau sekitaar pukul 19.30 WIB, lagi beristirahat, mendadak dikejutkan dengan suara tangis dua balita. Mereka menangis cukup keras sehingga mengundang kecurigaan warga.

Begitu dicek warga, ternyata dua balita yang tak lain kakak beradik itu sepertinya sedang ketakutan.

Sebab, selain rumah kontrakannya, gelap akibat lampunya belum dinyalakan, yang mengejutkan warga, mereka lagi menunggui bapaknya yang terbaring di tempat tidurnya seperti orang tertidur.

Begitu dibangunkan warga, ternyata bapaknya yang diketahui bernama Andre Suyanto (32), sudah tiada.

Menukil Faktual News, diduga pria yang ditinggal istrinya menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) ke Singapura tersebut usai mengkonsumsi obat sakit kepala.

Pemilik kos, Rukimi menjelaskan, sekitar pukul 18.30 WIB, dia melihat rumah yang dikontrak oleh korban belum menyalakan lampu.

Kemudian Rukimi menyuruh tetangganya untuk mengetuk pintu, namun tidak ada jawaban. Karena kondisi pintu terkunci dan anak korban menangis, akhirnya Rukimi bersama tetangga membuka pintu melewati pintu belakang.

Nah, ketika melihat anak korban menangis minta diantar buang air kecil. Namun korban dipangil tak kunjung di jawab. Selanjutnya saksi membuka pintu kamar dan mengetahui korban sudah meninggal dengan kondisi mulut mengeluarkan darah.

“Awalnya saya melihat rumah yang dikontrak korban itu belum menyala, kemudian saya menyuruh tetangga untuk menyalakan lampu. Ketika diketok pintunya tidak dijawab dan terdengar suara anaknya nangis dengan kondisi gelap. Setelah masuk dari pintu belakang ternyata korban sudah meninggal,”ujar Rukmini, Kamis (17/01/2019).

Lapolsek Kesamben, AKP Lahuri membenarkan adanya laporan orang meninggal di rumah kontrakan. Menurut Kapolsek, informasi petugas medis, korban sakit sesak. Ketika minum obat korban tidak makan lebih dahulu.

“Diduga kematian korban ini disebabkan sakit. Riwayatnya korban mengalami sakit sesak. Ketika minum obat kemungkinan korban belum makan, “ujar AKP Lahuri.

Kapolsek menambahkan, petugas yang datang kemudian membawa korban ke Puskesmas Kesamben.”Pihak keluarga tidak mengijinkan untuk dilakukan otopsi. Sudah menerima dengan ikhlas, keluarga meminta segera dimakamkan, “pungkas AKP Lahuri.

Almarhum ia meninggalkan dua anaknya, yang masih balita. Yakni, yang perempuan berusia 4 tahun, sedang yang laki-laki berusia 3 tahun. []

Advertisement
Advertisement