November 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Fakta Oral Seks dan Bahayanya Bagi Tubuh

3 min read

JAKARTA – Bagi kamu yang belum mengetahui apa itu seks oral, yakni aktivitas seksual yang dilakukan untuk merangsang vagina atau penis pasangan menggunakan mulut, bibir, atau lidah.

Biasanya, seks oral digunakan saat foreplay untuk meningkatkan gairah pasangan dan merangsang pasangan sebelum melakukan hubungan seks.

Mengutip Liputan6.com, seks oral mungkin dikenal dengan sebutan blowjob. Adapun terdapat istilah lain seperti felatio, yakni stimulasi dari mulut ke penis, dan cunnilingus yang artinya stimulasi dari mulut ke vagina.

Sementara itu, kegiatan seks oral dapat menjadi bagian dari sesi hubungan seksual atau dilakukan secara terpisah. Tetapi, tentu oral seks tetap perlu dilandasi dari persetujuan kedua belah pihak. Hal ini disebabkan agar oral seks dapat menjadi bagian seks yang alami dan menyenangkan.

Sama halnya seperti seks, seks oral juga tidak boleh berganti-ganti pasangan. Hal tersebut disebabkan banyaknya kuman yang dapat ditransfer dan bersarang di mulut bagian dalam.

Seks oral juga tetap memerlukan kondom untuk mengurangi risiko penularan penyakit seks menular yang disebarkan melalui infeksi.

Dikutip dari Alodokter.com, beberapa infeksi yang dapat ditularkan melalui seks oral adalah:

 

  1. Human papillomavirus (HPV)

Salah satu bahaya seks oral adalah meningkatkan risiko untuk terkena penyakit human papillomavirus (HPV). Jika seseorang menderita HPV dan melakukan seks oral dengan pasangannya, maka pasangannya berisiko untuk tertular penyakit ini.

Kondisi ini sangat penting untuk dicegah, karena HPV yang ditularkan saat melakukan seks oral merupakan faktor risiko utama terjadinya kanker tenggorokan atau kanker mulut.

 

  1. Sifilis

Sifilis merupakan infeksi menular seksual yang ditandai dengan luka pada alat kelamin. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidium. Saat seks oral dilakukan, bakteri yang bersarang pada luka sifilis bisa dengan mudah menular melalui kontak kulit mulut dengan alat kelamin.

 

  1. Gonore

Seks oral dapat meningkatkan risiko tertular penyakit gonore atau kencing nanah. Anda bisa terkena penyakit ini jika melakukan seks oral dengan pasangan yang menderita gonore, begitu juga sebaliknya.

Gonore bisa menginfeksi tenggorokan, alat kelamin, saluran kemih, dan anus. Umumnya infeksi gonore di tenggorokan tidak memiliki gejala, tapi penderita mungkin untuk mengalami sakit tenggorokan.

 

  1. Herpes

Melalui seks oral, Anda atau pasangan juga berisiko untuk terkena herpes pada alat kelamin atau mulut. Herpes ditandai dengan beberapa gejala, seperti gatal, nyeri pada area genital atau sekitar mulut, lepuhan kecil yang mungkin mengeluarkan cairan atau darah, hingga iritasi pada kulit.

 

  1. Hepatitis A dan B

Karena virus hepatitis B bisa terbawa air liur, cairan vagina, maupun air mani, hepatitis B kemungkinan besar bisa ditularkan melalui seks oral, terutama jika Anda mengalami luka pada mulut atau menggunakan kawat gigi. Sementara itu, seks oral yang dilakukan pada anus bisa menyebabkan Anda tertular hepatitis A.

 

  1. Klamidia

Penyebaran klamidia paling umum adalah melalui hubungan seks anal atau vaginal tanpa kondom, tapi bisa juga melalui seks oral. Gejala klamidia berbeda-beda tergantung pada letaknya.

Jika menginfeksi tenggorokan, gejalanya dapat berupa sakit tenggorokan, sakit gigi atau mulut, sariawan yang tidak kunjung sembuh, hingga luka di sekitar bibir dan mulut. Apabila terjadi pada area genital, gejalanya dapat berupa nyeri saat buang air kecil, nyeri atau bengkak pada testis, nyeri pada anus, hingga keluar cairan tidak normal dari penis atau vagina.

 

  1. HIV

Anda juga berisiko tertular HIV jika melakukan seks oral dengan penderita HIV. Risiko terinfeksi virus ini akan lebih tinggi jika ada luka pada mulut atau bibir pelaku seks oral.  []

Advertisement
Advertisement