April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Gandeng BNI, Pilar-Lipmi Gelar Buka Puasa Bersama

2 min read

CAUSEWAY BAY – Didukung oleh BNI Syariah dan BNI Remittance, Liga Pekerja Migran Indonesia (Lipmi) dan Persatuan BMI Tolak Overcharging (Pilar) menggelar buka puasa bersama di Victoria Park, Causeway Bay, Minggu (3/7). Puluhan pekerja migran Indonesia (PMI) dari berbagai organisasi berbaur menjadi satu di acara bertajuk “Indahnya Berbagi di Bulan Suci, Eratkan Persaudaraan, Kuatkan Persatuan” itu. Acara juga dihadiri pimpinan BNI Remittance Eko Kristianto serta Network & Development BNI Remittance Yapto.

Gandeng BNI, Pilar-Lipmi Gelar Buka Puasa Bersama 2

Menurut Koordinator Lipmi, Muthi Hidayati, acara buka puasa bersama rutin digelar setiap tahun oleh aliansi yang menghimpun banyak organisasi itu. “Kami juga menanamkan pada mereka yang bukan Muslim solidaritas atau menghormati kepercayaan lain. Jadi momen ini juga untuk menanamkan kepada teman-teman sikap saling menghargai. Meskipun bukan Muslim, tetap berpartisipasi melaksanakan acara buka puasa bersama ini,” ungkapnya.

Gandeng BNI, Pilar-Lipmi Gelar Buka Puasa Bersama 4

Didukung Bank BNI, di acara buka puasa bersama ini Pilar–Lipmi menyediakan 500 nasi kotak dan 500 botol air mineral.  “Support dari BNI berupa sejumlah uang. Dari jumlah uang itu kami belikan nasi kotak. Untuk air mineral, sebanyak 18 kardus, sumbangan dari anggota. Anggota lain tetap berpartisipasi dengan memberi donasi  berupa lauk-pauk, nasi, buah, dan lainnya,” tegasnya.

Gandeng BNI, Pilar-Lipmi Gelar Buka Puasa Bersama 1

Usai Ramadhan, Harus Tambah Sabar

Eko Kristianto mengungkapkan, selama bulan Ramadhan BNI Remittance turut mensupport kegiatan beberapa organisasi. Support yang diberikan, tentunya, dalam bentuk makanan untuk berbuka puasa.

“Karena kesempatan hari Minggu mereka kumpul buka puasa itu kan senang. Rame-rame kumpul, ya kami support makanan untuk buka puasa,” ujarnya.

Eko berharap bulan Ramadhan ini semakin menambah kesabaran PMI selama bekerja di Hong Kong. Tentu, menambah kesabaran dan cita-cita kembali ke Tanah Air untuk kehidupan yang jauh lebih baik.

“Momen Ramadhan dimanfaatkan untuk itu, menambah kesabaran dan cita-cita, semakin dimantapkan lagi untuk pulang ke Tanah Air, demi kehidupan yang lebih baik. Pastinya, harus mengumpulkan modal ilmu dan modal tabungan,” jelasnya.

Eko menambahkan, sebaiknya selama bekerja di hong Kong PMI lebih banyak sabar dan tidak mudah marah, terutama kepada majikan. “Memang harus sabar, karena ini pilihan kita bekerja di sini. Teman-teman sudah memilih untuk kerja di sini, ya konsekuensinya harus dijalani,” lanjutnya. [hanna]

Advertisement
Advertisement