May 10, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

GANDENG MAYAPADA HOSPITAL DAN TAHIR FOUNDATION KJRI BUKA KLINIK GRATIS

2 min read

CAUSEWAY BAY – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong didukung oleh Mayapada Hospital dan Tahir Foundation membuka pelayanan kesehatan gratis di Ruang Ramayana, Gedung KJRI Hong Kong. Cek kesehatan gratis dibuka pada Senin (6/11) hingga Minggu (12/11). Jenis pemeriksaan yang diberikan meliputi pemeriksaan fisik umum, cek tensi, gula darah, asam urat, kolesterol, deteksi dini kanker payudara dan pap smear.

Kepada Apakabar Plus, Kamis (9/11), Konjen Tri Tharyat mengungkapkan tiga hal terkait kegiatan tersebut. Pertama, perasaan senang lantaran inisiatif ini disambut sangat positif. Kedua, Konjen menyadari, ada kebutuhan melakukan cek kesehatan. Dan ketiga, KJRI akan mengupayakan kegiatan ini menjadi kegiatan rutin.

”Sedangkan antusiasme yang tinggi, bisa dipicu oleh beberapa hal. Pertama, mungkin karena kenyamanan berdialog dengan dokter Indonesia. Kedua, kebetulan dokternya wanita juga; lalu ketiga, kalau ke dokter di Hong Kong ada kendala bahasa; dan keempat, kalau ketahuan terdeteksi penyakit dia takut di-terminit,” ungkapnya.

Sebelum kegiatan, Konjen Tri sudah berbicara dengan pemilik Rumah Sakit Mayapada, Dato’ Sri Tahir, yang adalah juga Utusan Presiden bidang investasi untuk Hong Kong. Dato’ Sri Tahir setuju bekerjasama dengan KJRI dengan mengirimkan lima orang ke Hong Kong, yang terdiri dari dua orang dokter, dua perawat serta satu orang operator alat.

”Ini masih tahap awal, tapi secara umum merupakan bagian dari perhatian KJRI terhadap warganya. Dimulai tahun lalu lewat kerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI), beberapa kali dengan Hong Kong Breast Cancer Foundation, dan sekarang dalam skop lebih besar adalah pemeriksaan kesehatan umum yang sebelumnya belum ada,” jelas Tri.

Dengan dibukanya klinik tersebut, KJRI berharap kesadaran akan kesehatan diri semakin meningkat. ”Saya tidak mau tiba-tiba ketahuan sudah stadium tiga atau empat. Jadi, deteksi dini memainkan peranan penting, apalagi wanita yang bekerja aktif yang mempunyai risiko cukup tinggi terkena kanker,” katanya.

Antusiasme PMI yang ingin mengikuti cek kesehatan memang luar biasa. Dibuktikan dengan membludaknya antrean setiap hari, sehingga KJRI terpaksa membatasi 100 pasien per hari. Terkait ketidaknyamanan tersebut, Konjen Tri Tharyat meminta maaf seraya menyebut: dokter juga manusia. ”Saya tidak mau memaksakan dalam jumlah besar, lalu tidak fokus. Karena itu, kalau disetujui mitra, ke depan mungkin dokternya kita tambah,” ujar Tri.

Sementara itu, Konsul Pensosbud Yuni Suryati mengungkapkan, jika ada PMI yang membutuhkan penanganan lanjutan, karena Rumah Sakit Mayapada tidak memberikan rekomendasi untuk dokter di Hong Kong, maka KJRI akan bekerjasama dengan Breast Cancer Foudation serta klinik untuk keluhan-keluhan serviks. ”Kami akan terus melakukan koordinasi, walaupun KJRI tidak harus bertanggung jawab kepada mereka. Mereka sudah punya asuransi, tapi kita akan carikan jalan,” ujarnya. (hanna)

Advertisement
Advertisement