April 24, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Gantikan Bu Carrie Lam, Pak John Lee Dikukuhkan Menjadi Chief Executive Hong Kong Saat Ini

1 min read
John Lee Ka-chiu, yang baru saja dikukuhkan sebagai kepala eksekutif Hong Kong setelah menang mutlak dalam pemilihan (Foto HK01)

John Lee Ka-chiu, yang baru saja dikukuhkan sebagai kepala eksekutif Hong Kong setelah menang mutlak dalam pemilihan (Foto HK01)

HONG KONG – Hong Kong punya pemimpin baru. Dia adalah John Lee Ka-chiu, yang baru saja dikukuhkan sebagai kepala eksekutif Hong Kong setelah menang mutlak dalam pemilihan.

John Lee, yang saat ini berusia 64 tahun, adalah mantan perwira polisi pertama yang berhasil meraih puncak jabatan tersebut.

Pemilihan Kepala Eksekutif Hong Kong digelar secara tertutup dengan melibatkan sekitar hampir 1.500 anggota komite pemilihan. Mayoritas anggota komite tersebut dipilih oleh pemerintah China.

Lee mengamankan 1.416 dari 1.424 suara sah yang diberikan pada Minggu (08/05/2022). Ini artinya dia berhasil meraih 99,4 persen, angka tertinggi yang pernah dicapai dalam persaingan kepemimpinan Hong Kong.

Saat membawakan pidato kemenangannya, Lee muncul di panggung bersama istrinya. Dia berjanji akan melayani kota, negara, dan warga Hong Kong di posisi barunya tersebut.

“Kami akan terus menegakkan supremasi hukum, yang merupakan pilar penting dari pemerintahan yang sehat. Kami akan mengatasi tantangan masa depan dengan keyakinan penuh, menjaga kedaulatan negara, keamanan nasional, dan kepentingan pembangunan,” katanya.

Lee juga menambahkan bahwa dia akan melindungi Hong Kong dari ancaman internal dan eksternal dan memastikan stabilitasnya.

Lee, 64, mengundurkan diri dari posisinya sebagai pejabat nomor dua di Hong Kong pada bulan lalu untuk mencalonkan diri dan menjadi satu-satunya kandidat untuk mendapatkan restu Beijing.

Sebelum dipromosikan menjadi kepala sekretaris, Lee adalah menteri keamanan yang mengawasi penanganan pemerintah atas kerusuhan sosial tahun 2019. Keterlibatan Lee dalam menerapkan undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan Beijing membuatnya masuk dalam daftar sanksi AS bersama dengan sejumlah pejabat.

Sumber CNBC

Advertisement
Advertisement